BUDAYA  

Pengalihan Jalan Alternatif Tol KLBM Cerme Masih Menjadi Polemik Yang Menyisakan Masalah

Inilah Jalan Alterrnatif dari Jalan Raya Cerme menuju Jalan Poros Desa Semampir, arah Jalan Desa Ngabetan , Jalan Raya Cerme – Benjeng, dan Desa Boboh Gresik

GRESIK [ RADARJATIM. CO-Proyek Tol KLBM atau Krian, Legundi, Bunder, dan Manyar oleh PT. Waskita, salah satu rekanan BUMN yang menggarap proyek Jalan tol masih berjalan serta ada indikasi memunculkan persoalan baru. Jalan Raya Cerme Bagian Exit Tol KLBM di sekitar Desa Pandu dengan Desa Semampir Kecamatan Cerme Gresik, masih menyisakan persoalan untuk mengalihkan pada Jalur Alternatif Tembusan ke Jalan Poros Desa Semampir, kemudian ke Jalan Desa Ngabetan.

Awak media mencoba menelisik ke Jalan Alternatif di Desa Semampir, sekitar 200 meteran dari Exit Tol KLBM. Jalan Alternatif Poros Desa Semampir kemudian masuk dan berbelok ke Jalan Desa Semampir, kemudian ke Jalan Sambungan menuju Desa Ngabetan.


Jalan Desa Semampir yang hanya diurug pasir dan serpihan aspal, serta  sekitar Dua meteran terletak di depan Pemakaman dan TPS Jalan Desa Semampir

Awak media saat ke Desa Semampir bertemu Sekretaris Desa Semampir Heri, kepada awak media Heri menyampaikan “Memang awalnya direncanakan 20 Juni 2020 dilakukan perbaikan Jalan Raya Cerme Bagian Exit Tol KLBM, namun karena ada aspirasi warga dan pihak desa, maka dilakukan perbaikan jalan, namun hanya sekedar berupa urugan tanah dan sisa aspal, kemudian menyambung dengan Jalan Pavingan Desa Semampir, serta Jalan Pavingan Desa Ngabetan” Sabtu (18/7/).
Ditambahkan Heri, bahwa nantinya dari Jalan Desa Ngabetan selanjutnya keluar sampai di Jalan Raya Cerme sekitar Perumahan, kemudian bisa ke Jalan Raya Benjeng di perempatan Metatu. Menurut Heri rencananya dilakukan “Simulasi Pengalihan Jalan Alternatif Lewat Desa Semampir, pada tanggal 19 – 20 Juli 2020.

Baca Juga :  Nurul Hayat (NH) Zakatkita dan Lazis PJB Gresik Bangun Sumur Bor di Desa Kandangan Cerme

Hasil telisik awak media, Jalan Poros Desa Semampir berupa betonan, kemudian menyambung dengan Jalan Desa yang berupa tanah, kerikil, dan berpasir, kemudian menuju Pemakaman Desa Semampir serta Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Desa Semampir, selanjutnya menuju Jalan Desa Ngabetan. Jalan Desa hanya selebar sekitar dua meteran. Permintaan pihak warga dan perangkat desa, untuk dilakukan perbaikan, namun di lapangan hanya dilakukan pengurugan seadanya, berupa bahan tanah dan urugan semacam serpihan aspal.

Baca Juga :  Alasan Pemkab Gresik Klasik Ada Data Belum Beres hingga JPS Bulan Juli Belum Cair

Reporter: Harsus