Anak – anak dan Warga Kampung Bawah Kramat Langon Kelurahan Sidokumpul yang berdekatan dengan Blok Bougenville Perum BP Wetan, memprotes Penutupan dan Pengelasan Pintu Akses secara Sepihak.Selasa (25/8/2020)
GRESIK [RADARJATIM. CO-Warga RT 05/RW 02 Kampung Kramat Langon Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik memprotes penutupan dan pengelasan sepihak, Pintu Akses warga ke Musholla, TPQ, dan Ponpes Hafidil Quran di Blok Bougenville Perum BP Wetan. Serta warga Kampung Kramat Langon bila ke Blok Bougenville, harus berjalan memutar lewat jalan raya, sehingga membutuhkan waktu lebih lama, hal ini juga membahayakan anak – anak kecil yang mengaji, karena orang tua mereka tidak bisa ikut mendampingi.
Menurut Tokoh Pemuda kampung bawah Keramat Langon Syafik Udin yang juga Ketua FSPBI KASBI Gresik, menyampaikan ke awak media “Protes ini kami lakukan karena pintu tersebut di tutup kemudian di las sepihak oleh pihak Pengurus RT RW Blok Bougenville Perum. BP Wetan tersebut. Padahal kami warga Kampung Kramat Langon RT 05/RW 02 sangat terbantu dengan pintu itu, karena warga dan anak – anak kampung ke Musholla dan TPQ sangat dekat. Kalaupun ada alasan pernah ada masalah keamanan, kayak pencurian, mabuk – mabukan, dan atau perjudian, itu isu yang digunakan untuk mendiskreditkan kami warga kampung. Saya tunggu seminggu sejak sekarang, kalo gak ada kejelasan maka kami akan demo” (25/08/2020).
Sementara Warga RT 05/RW 02 Kampung Kramat Langon lainnya, yaitu Amrin menyampaikan ke awak media “Memang awalnya alasan penutupan Pintu Akses ke BP Wetan tersebut adalah karena PSBB dan Pandemi Covid-19, kami Pengurus Kampung dengan Pengurus BP Wetan sepakat ditutup sementara. Namun kemudian tiba – tiba ada penutupan permanen dengan pengelasan, maka anak – anak kampung yang mengaji harus memutar melewati jalan raya, serta semakin jauh jaraknya. Kemudian muncul alasan – alasan lain. Kami sudah sampaikan ke Pihak Pengurus Blok Bougenville dengan baik – baik, namun kami disuruh nunggu kabaran terus, ya kami ke Kelurahan dan Polsek, serta Camat Gresik” Selasa (25/08/2020).
Pintu Akses Antara Kampung Bawah Kramat Langon Kelurahan Sidokumpul dengan Blok Bougenville Perum BP Wetan, di gembok dan di las sehingga akses jalan ke BP Wetan lewat jalan memutar dan melalui jalan raya, sehingga waktu tempuh lebih jauh
Di sisi lain Takmir Musholla Aunur Rofiq RT 07/RW 06 Blok Bougenville Perum. BP Wetan yaitu H. Agus Munir menyampaikan ke awak media “Saya sebagai Ketua Takmir Musholla Aunur Rofiq yang dekat Pintu Akses tersebut, serta saya juga pernah jadi Ketua RT di sini, maka kami selama ini tidak ada masalah apapun dengan warga kampung bawah. Kami hanya menuruti aspirasi warga Blok Bougenville ini, untuk melakukan penutupan pintu sebagai akses ke sini. Beberapa alasan penutupan pintu akses tersebut, yaitu karena ada Pandemi Covid-19, Perum BP Wetan saat ini menggunakan sistem One Gate/Satu Pintu Keluar – Masuk, serta mencegah masalah keamanan. Maka kami juga koordinasi dengan para pihak, yaitu dengan Polsek, Lurah Sidokumpul, dan Tokoh Masyarakat. Sehingga nantinya segera ada pertemuan dan ada solusi, kami masih menunggu kabar dari Kelurahan Sidokumpul” Selasa (25/08/2020).
Tokoh Warga Perum BP Wetan RT 07 RW 06, Zainul menyampaikan Pada awak media “Kami sebagai tokoh Blok Bougenville BP Wetan ini, sudah 40 tahun di sini. Dulu hanya ada kavlingan ini saja, namun kemudian Alm. H.Bisri pemilik Perum Bhakti Pertiwi yang sekarang menjadi Bumi Lingga Pertiwi, kemudian memperluas wilayah kavlingan di Kampung Bawah tadi (Masuk Kramat Langon). Saat itu dijadikan sumber air untuk wilayah sini, namun kemudian tidak diurusi lagi. Maka kemudian kavlingan kampung bawah tadi, akhirnya jadi perumahan kampung seperti sekarang. Saya juga gak tahu apakah ada tanah kampung bawah ada surat – surat resminya. Memang banyak anak – anak warga kampung bawah yang mengaji di TPQ di sini” (25/08/2020).
Pengasuh Ponpes Putri dan TPQ Hafidil Quran BP Wetan H Imam Syafii, saat ditemui awak media menyampaikan “Memang banyak anak – anak kampung bawah yang mengaji di TPQ, kemudian dengan ditutupnya pintu akses ke sini, membuat banyak anak – anak gak bisa mengaji. Saya sempat usul agar pintu akses antara kampung bawah dengan sini, bisa dibuka hanya pada waktu jam mengaji saja, serta saya yang bagian membuka dan menutup pintu itu, ya hanya selama 1-2 jam saja, namun tidak diijinkan Pengurus RT dan Warga, ya saya menurut saja. Saya hanya kasihan ke anak – anak mengaji, karena orang tua mereka bekerja dan tidak bisa dampingi saat lewat jalan memutar atau jalan raya” (25/08/2020).
Lurah Sidokumpul Rasyid saat dihubungi awak media menjawab “Kami koordinasikan dengan para pihak terkait, yaitu dengan Polsek dan Pengurus RT 07/RW 06 Perum BP Wetan, serta Tokoh Warga Kramat Langon, namun saya upayakan segera ada pengkondisian lebih lanjut. Saya upayakan segera ada pertemuan secara damai, antar Tokoh Warga Kampung Bawah dengan Tokoh Warga Perum. BP Wetan setempat.
Reporter: Harsus