Bangkalan | radarjatim.co – Dosen-dosen di Universitas Trunojoyo Madura memiliki komitmen yang luar biasa dalam mendukung literasi digital bagi siswa tuna netra melalui inovasi terbaru mereka yaitu kartu permainan UNO kimia unsur berbasis Braille. Kamis (12/9/ 2024)
Ide ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa teknologi dan pendidikan digital dapat diakses dan digunakan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan.
Proyek ini diusulkan oleh dosen dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang dipimpin oleh Dwi Bagus Rendy A.P., M.Pd. (Prodi Pendidikan IPA) bersama dosen lainnya.
Kegiatan pengabdian ini didukung dan didanai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) dengan tahun anggaran 2024. Kegiatan utama dalam pengabdian ini dalam memodifikasi permainan kartu UNO kimia unsur dengan berbasis Braille pada setiap kartu yang telah terintegrasi dengan konsep kimia unsur dalam kebudayaan Madura.
Modifikasi ini bertujuan untuk membuat permainan tersebut dapat dimainkan oleh siswa tuna netra dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Mereka dapat belajar konsep-konsep dasar literasi digital dengan konsep kimia unsur yang ada dalam kebudayaan Madura.
Inisiatif ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya kepala sekolah, dan guru-guru yang ada di SLBN Keleyan Socah, Bangkalan yang bersedia untuk mendukung adanya penggunaan kartu UNO berbasis Braille yang diterapkan pada siswa tuna netra. Kepala SLBN Keleyan menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi hal baru bagi siswa kami dalam belajar menggunakan media kartu permainan UNO, ini bisa menjadi suatu media yang mendukung pembelajaran berdiferensiasi bagi siswa kami.
Kartu UNO berbasis braille dibuat dalam mempertimbangkan kebutuhan spesifik siswa tuna netra. Setiap kartu dilengkapi dengan huruf braille yang jelas, sehingga dapat membuat siswa dengan mudah untuk mengenali isi kartu yang mereka pegang. Selain itu, permainan ini dilengkapi dengan penjelasan tentang isi kartu berbentuk audio visual untuk memastikan pemahaman siswa tuna netra.
Adanya keberhasilan proyek ini, dosen-dosen UTM berkomitmen untuk terus berinovasi dan mencari ide baru untuk meningkatkan aksesibilitas pendidikan bagi semua kalangan siswa, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus .Inisiatif ini bukan hanya tentang menyajikan teknologi yang dapat diakses, tetapi juga tentang membangun masa depan untuk setiap siswa yang memiliki semangat belajar dan kesempatan untuk berkembang.
Dosen-dosen UTM dengan bangga melangkah maju, untuk menjadikan pendidikan digital lebih inklusif dan bermanfaat bagi semua masyarakat.