Dosen Akuntansi Unesa Beri Pendampingan E-commerce pada UMKM dan Bumdes di Bojonegoro

Surabaya_radarjatim.co_Dunia usaha dalam hal ini UMKM dan pengelolaan Bumdes harus selalu mengikuti perkembangan digital supaya tidak kehilangan peluang usaha.

Saat ini perkembangan teknologi dan informasi semakin cepat dan mudah sekali. Karena teknologi informasi ini mempunyai peran penting dalam membantu tujuan bisnis menjadi lebih efisien serta efektif.

Ada lima tim PKM Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Unesa. Diantaranya adalah Made Dudy Satyawan sebagai ketua dengan Ni Nyoman Alit Triani, Merlyana Dwinda Yanthi, Loggar Bhilawa, dan Aisyahturrahmi mengadakan kegiatan pendampingan pemanfaatan media sosial atau e-commerce dalam upaya pengenalan produk dan peningkatan penjualan usaha.

Acara tersebut diikuti sebanyak 33 orang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Agustus 2022 dengan tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat di STIE Cendekia Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Baca Juga :  Wali Murid Kembali Menjerit Adanya Uang Gedung, SPP dan Uang Kas Kelas di SMK dan SMA, Kadisdik Jatim Terdiam, Gak Bahaya ta

Ketua Tim PKM Jurusan Akuntansi FEB Unesa Made Dudy Setyawan mengatakan bahwa era digitalisasi ini sangat mempengaruhi perilaku usaha. Menurutnya, tidak hanya pelaku usaha yang bisnis modelnya berubah dari cara-cara konvensional ke penggunaan teknologi informasi.

“Tapi juga perilaku konsumen yang berbelanja melalui platform-platform media sosial atau e-commerce,”kata Dudy dalam keterangan tertulis diterima redaksi, Rabu (31/8/2022) hari ini.

Dudy menjelaskan bahwa mitra pengabdian merupakan pelaku usaha UMKM dan badan pengelola BUMDes di desa pada kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur yang memiliki permasalahan dalam mengenalkan usaha dan produk atau jasa yang dihasilkan.

Baca Juga :  Hadiri Pembinaan Guru PPPK dan Honorer, Wabup Bu Min Ajak Guru Untuk Tidak Berpuas Setelah Jadi ASN

“Metode konvensional mengorbankan biaya pemasaran yang tidak sedikit dan berpeluang mengalami kegagalan, salah satunya modal yang dikeluarkan untuk sewa toko,”jelasnya.

Lebih lanjut, kata Dudy, semakin meningkatnya pengguna handphone dan internet di Indonesia menjadi peluang memperluas dan pemasaran produk atau jasa yang dimiliki oleh mitra pengabdian dengan memanfaatkan media sosial atau e-commerce.

“Para pelaku usaha memilih platform e-commerce yang sudah dikenal oleh masyarakat luas karena sering diberikannya promo gratis ongkos kirim, fitur-fitur pemasaran seperti diskon, cashback, poin belanja, metode pembayaran yang beragam, dan program-program layanan konsumen yang beragam, sistem yang nyaman dan mudah dioperasikan,”ujarnya.

Ia mengungkapkan, keunggulan sistem e-commerce ini sangat dirasakan oleh para pelaku usaha UMKM yang baru merintis bisnis.

Baca Juga :  Prestasi Siswa MAN 2 Gresik di Panggung Internasional Raih Emas dalam I2ASPO, Indonesia Punya Potensi Unggul Wajib Didukung

“Biaya operasional untuk memperkenalkan merk dan produk yang diperdagangkan menjadi lebih ekonomis, termasuk mengurangi kebutuhan untuk menyewa toko, estalase peoduk, strategi pemasaran dan logistik, rantai pasokan dan jumlah tenaga kerja bagian pemasaran,”ungkap Ketua Tim PKM Jurusan Akuntansi FEB Unesa.

Dudy berharap pemberdayaan ekonomi masyarakat di Kabupaten Bojonegoro dapat tercapai melalui Tim PKM Dosen Jurusan Akuntansi yang mengambil judul penelitian pendampingan pemanfaatan media sosial atau e-commerce dalam upaya pengenalan produk dan peningkatan penjualan usaha.

“Transformasi dari sistem pemasaran tradisional yang costly ke arah digitalisasi memanfaatkan platform marketplace dan media sosial sesuai dengan perubahan perilaku konsumen saat ini yang menginginkan kepraktisan dan biaya belanja yang lebih ekonomis,”tukas dia.

(SH/abh)