TERCORENG: Nama baik kampus UINSA lagi ternoda oleh aksi kekerasan oknum dosen yang memukul Wakil Direktur Pascasarjana, Selasa (11/8/2020)
SURABAYA [RADARJATIM. CO– -Aksi kekerasan terjadi di kampus Universitas IAIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya. Seorang oknum dosen Pascasarjana di kampus tersebut, DR. Suis Qaim Abdullah, M.Fil.I, melakukan aksi penganiayaan dengan memukul kepala Wakil Direktur Pascasarjana UINSA, DR. Ahmad Nur Fuad, sehingga korban mengalami memar dan sakit di bagian kiri kepala.
Saat ditemui awk media di kampus UINSA, Selasa (11/8), Ahmad Nur Fuad menjelaskan kronologi yang menimpanya, Senin (10/8). Ketika itu, Fuad sedang berada di ruangannya menghadap ke komputer. Namun tiba- tiba, datang pelaku dengan wajah geram.
Sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Islam S-2 UINSA, Suis mengaku merasa diinjak harga dirinya terkait pembagian beasiswa Pascasarjana dari Kemenpora. Warga Jalan Jemur Wonosari gang Lebar Surabaya ini emosi karena saat keputusan tersebut dibuat tidak melibatkan dirinya. “Tiba-tiba pak Suis datang lantas ngomong bahwa tidak ada harmoni lagi di Pascasarjana, la langsung memukul kepala saya bagian kiri,” terang Ahmad Nur Fuad.
Tak hanya sekali, Ahmad Nur Fuad mengaku dirinya dipukuli dosen yang dikenal temperamental itu beberapa kali. “Yang saya ingat lima kali lebih saya mendapat pukulan. Saya tidak tidak membalas hanya melindungi kepala saya,” terangnya
Inilah surat tanda terima laporan polisi (STTLP) dari Polrestabes Surabaya Jatim
Fuad mengaku sama sekali tak mengira bahwa rekan sesama dosennya tersebut sampai melakukan tindakan anarkis tak terkontrol terhadap dirinya. Bahkan kabarnya, sebelum menghajar Fuad, pelaku juga mencoba memukul staf perempuan di Bagian Pascasarjana UINSA sebelum korban sempat menghindar dan berteriak teriak minta tolong
“Setelah itu saya berikan penjelasan, namun beliau masih tidak menerima penjelasan saya. Bahkan “Keputusan rektor belum ada ketetapan, belum menghasilkan apa-apa baru mendengar informasi dan mengizinkan saya untuk melanjutkan kasus kekerasan fisik ini sesuai dengan prosedur hukum,” ungkap Fuad.
Menurut Fuad mengutip keterangan rektor yang sudah mengkroscek ke pelaku, Suis sudah mengakui perbuatannya. “Kata pak Rektor, beliau (Suis) mengaku khilaf,” kata Fuad.
Namun demikian, atas kejadian tersebut, Fuad mengaku merasa terusik kenyamanannya. Saat ini pihaknya telah berkonsultasi ke pengacara Untuk proses hukum lebih lanjut Dirinya mengaku telah melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Surabaya. “Sore ini saya lapor ke Polres, tadi juga sudah lapor ke Polda Jatim, karena kalau tidak ada tindakan tegas dari pimpinan UINSA maka ada perasaan tidak aman dan tidak ada keselamatan bagi pengelola Pascasarjana. Saya juga sampaikan ke pak Direktur kalau gak ada ketegasan saya akan meletakkan jabatan saya,” tegasnya. (red )