BUDAYA  

PT KAS Diaksi Demo Warga Desa Sukomulyo Gresik Karena Ingkari Janji

Warga Desa Sukomulyo Gresik saat gelar aksi demo di PT.Karunia Alam Segar, Selasa, (8/9/2020)

 

GRESIK [RADARJATIM .CO-Puluhan warga Desa Sukomulyo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Hari ini Selasa (8/9/2020) menggelar aksi demo di depan pabrik Mie Sedap. Mereka menuding pabrik di bawah naungan PT Karunia Alam Segar (KAS) ini mengingkari perjanjian atau pernyataan kesepakatan yang dibuat pada 2004 lalu.

Ada tiga point dari 5 isi kesepakatan yang dianggap warga telah diingkari oleh pihak managemen PT KAS. Yang pertama perusahaan akan memberikan prioritas bagi warga Sukomulyo dalam hal tenaga kerja, Tanpa mempertimbangkan ijazah dan usia sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca Juga :  Ratusan Warga Pulau Gili Desa Sidogedungbatu Diduga Ditipu Oknum Rekanan PLN

Kedua siap menjadi mitra kerja sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dan yang ketiga atau terakhir informasi tenaga kerja bisa langsung. Warga menilai kesepakatan itu sudah lama diingkari oleh pihak perusahaan. Terhitung sejak 10 tahun hingga sekarang.

Surat kesepakatan bersama Warga Desa Sukomulyo Gresik dengan PT. Karunia Alam Sejahtera (PT.KAS)

“Kesepakatan itu dibuat tanpa batasan waktu. Dan hanya beberapa tahun kesepakatan itu dijalankan. Sekarang kami ingin menuntut hak sebagai warga paling terdampak. Jangan hanya diberi polusi, tapi kita minta solusi,” ujar Su’udi Wafa Korlap aksi demo.

Baca Juga :  Menjelang Hari Raya Idul Fitri LSM FPSR Santuni Warga dan Bagikan 800 bingkisan Sembako

Tokoh masyarakat desa setempat ini membeberkan, selama ini warga desanya disamakan dengan warga desa lain, terkait perekrutan tenaga kerja. Yang mana, lamaran kerja harus melalui outsourcing, tanpa diangkat sebagai karyawan tetap.

“Kalau sesuai kesepakatan, lamaran kerja untuk warga Sukomulyo langsung ke perusahaan tanpa melalui outsourcing. Tapi nyatanya diingkari. Kami disamakan dengan tenaga kerja dari dalam dan luar kota,” ungkapnya.

Dia menambahkan, meski perusahaan berada di wilayah desanya, namun keberadaannya dirasa kurang berdampak bagi warga sekitar. Mulai dari tidak dipenuhinya hak CSR hingga tempat kos yang justru diarahkan ke desa lain.

Baca Juga :  Usai Dilantik, DPC Joman Gresik Siap Desak Ungkap Kembali Kasus Tanah JIIPE dan Lawan Mafia Tanah

“Kami lebih merasakan dampak polusinya. Lalu dana CSR selama ini tidak dipenuhi oleh PT KAS. Tempat kos di Sukomulyo juga sepi karena dari pihak outsourcing mengarahkan pekerjanya kos di desa lain,” pungkasnya.

Cendang Lesmono selaku perwakilan managemen PT KAS di Bagian Umum ini mengatakan, pihaknya ingin membuka pintu mediasi dengan mempersilahkan perwakilan warga masuk ke perusahaan. Hanya saja warga menghendaki managemen keluar menemui mereka.

“Saya rasa managemen agak keberatan kalau harus keluar menemui warga yang demo. Kalau warga bersikukuh seperti ini maka tidak akan ada titik temu,” ucapnya

(Mad)