Jakarta, Radarjatim.co – Pemerintah menargetkan pembangkit listrik yang berasal dari energi baru terbarukan (EBT) dapat menghasilkan listrik dengan kapasitas sebesar 700 gigawatt pada tahun 2060 mendatang. Indonesia memiliki potensi EBT yang berlimpah, seperti surya, hidro, angin, bioergi, arus laut, dan panas bumi.
“Potensi EBT yang melimpah ini harus dioptimalkan untuk mempercepat transisi energi. Kita berharap pada tahun 2060 kapasitas pembangkit EBT bisa mencapai sekitar 700 gigawatt,” kata Ma’ruf Amin
Ia mengatakan, sebagai upaya memitigasi dampak perubahan iklim, Indonesia sepakat untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui transisi energi. Oleh karena itu, pemerintah ingin meningkatkan penggunaan energi rendah emisi serta pemanfaatan EBT. “Kita bersyukur, Indonesia diberikan potensi EBT yang melimpah sehingga dalam lima tahun terakhir pengembangan EBT di Indonesia terus mengalami peningkatan,” jelas Ma’ruf Amin.
Lebih lanjut Wapres Ma’ruf Amin mengungkapkan upaya tersebut juga perlu diimbangi dengan menjaga ketahanan energi. Sehingga menjadikan transisi energi semakin penting untuk dilaksanakan sebagai arah kebijakan energi nasional menuju energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
Secara khusus, Ma’ruf Amin mengklaim, pemerintah punya komitmen untuk mendorong pengembangan panas bumi dengan skema bisnis yang lebih menjanjikan dan pengembangan inovasi teknologi.
Hadir dalam acara IIGCE 2023, Duta Besar Kenya untuk Indonesia Galma Mukhe Boru, dan para pemangku kepentingan di bidang energi baru, terbarukan baik dari dalam dan luar negeri. Sementara, Wapres didampingi oleh Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, Staf Khusus Wapres Bidang Penanggulangan Kemiskinan dan Otonomi Daerah M. Imam Azis, serta Staf Khusus Wapres Bidang Politik dan Hubungan Kelembagaan Robikin Emhas.
(RJ/TMR)