Lamongan, radarjatim.co. ~ Sukses membawa SMPN 3 Babat menjadi Sekolah Adiwiyata Nasional, Kacung Budi Santoso kini mendapatkan tugas baru Menjadi Kepala Sekolah di SMPN 1 Pucuk.
Hal yang patut diapresiasi, selama menjabat di SMPN 3 Babat, Kacung juga berhasil menerapkan program Tanfidz Qur’an kepada siswa-siswinya, Mulai dari hafidz al-Qur’an 2 juz hingga 30 juz.
Meskipun tidak mudah, namun berbagai rintangan bisa dilewati dengan baik.
Karena Menurutnya, Guru dan tenaga Pendidik dituntut profesional memiliki keuletan dan kesabaran ekstra.
Kacung yang baru dua bulan menjabat Kepala sekolah SMPN 1 Pucuk mengatakan, pendidikan adalah ladang untuk amal jariyah. Tidak semata-mata memberikan materi pelajaran tapi juga ada muatan untuk membina akhlak. Yang dalam kurikulum sekarang dikenal sebagai penguatan karakter.
Baginya, imbalan bagi pendidikan secara materi memanglah relatif biasa saja. Tapi apabila guru memberikan arahan yang diamalkan oleh siswa-siswinya itu imbalan yang luar biasa yang akan didapat terus walaupun sudah meninggal.
“Kenikmatan seorang guru adalah apabila dia mendidik dan peserta didiknya banyak yang sukses meniti karir dan mengabdi pada negara, serta jadi tokoh masyarakat. Ditambah lagi mereka masih ingat dan hormat kepada gurunya. Sungguh itu merupakan kepuasan dan kebahagiaan,” kata Pria yang familiar dikalangan media ini.
Dirinya berharap pendidikan di Indonesia betul-betul mengembangkan dan meningkatkan kompetensi, keterampilan serta karakter peserta didik. Karena itu sejalan dengan tujuan pendidikan nasional untuk membentuk manusia Indonesia seutuhnya.
“Guru yang bagus dan tepat adalah guru yang mampu dan mau memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didiknya. Membuka komunikasi yang akrab dengan anak didiknya dengan tetap menjaga wibawa seorang guru.” Tambahnya.
Yang tidak kalah pentingnya guru juga harus mengikuti perkembangan, selera dan trend anak sekarang agar guru itu selalu up to date,” Pungkasnya.
(RED)