Universitas Brawijaya Malang Rencana Gelar Kuliah Tatap Muka di Ajaran Baru

Radarjatim.co/Malang – Universitas Brawijaya (UB) Malang merupakan salah satu kampus terbaik Indonesia dan memiliki segudang prestasi.

Salah satunya berdasarkan data The World University Rankings 2020 UB berada di urutan ke 2 The Times Higher Education (THE) World University Rankings 2020 di Indonesia.

Dimasa pandemi yang sudah berjalan kurang lebih 2 tahun ini, UB Malang tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran yang semaksimal mungkin meskipun pola pembelajaran yang dilakukan dengan belajar daring. Namun, UB tetap memberikan pelayanan dan pembelajaran yang baik.

Menjelang tahun ajaran baru 2021 ini, UB sendiri telah merencanakan untuk mengadakan kegiatan pembelajaran secara Luring dan Daring. Yang mana akan diadakan pembelajaran secara tatap muka dan online pula.

Baca Juga :  Permasalahan Pertanian Organik di Indonesia

Humas Universitas Brawijaya, Kotok Gurito, menuturkan bahwa rencana pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan di tahun 2021 ini dengan tetap memperhatikan aturan dan prokes yang ketat.

Hal ini dikarenakan ada mungkin kurang lebih 20000 (dua puluh ribu) mahasiswa yang akan datang secara bergelombang ke Malang.

“Rencananya kita tahun 2021 ini akan mengadakan pembelajaran secara tatap muka. Nah, pembelajaran yang kita lakukan pun nantinya harus tetap mengikuti aturan pemerintah dan sesuai prokes yang ketat,” ungkap Kotok saat ditemui diruangannya, Kamis (27/05/2021).

UB tersendiri juga sudah memberikan surat edaran dari rektor untuk melakukan pembelajaran secara luring. Untuk sistematika maupun tahapan pembelajaran nya sudah diatur sedemikian rupa oleh pihak UB.

Baca Juga :  Gandeng Sejumlah Pondok Pesantren, Pemkab Gresik Berkomitmen Wujudkan Pesantren Ramah Anak

Pembelajaran tatap muka dilakukan khusus untuk semester I, III dan semester akhir. Untuk semeter V tersendiri tetap akan melakukan pembelaharan secara online (daring).

“Jadi surat edaran dari rektor sudah turun, khusus pembelajaran tatap muka nantinya akan dilakukan oleh mahasiswa semester I, III dan yang lagi tugas akhir. Yang semester V tetap belajar daring. Untuk jumlah mahasiswa dari yang mengikuti perkuliahan dalam satu kelas tatap muka itu akan kita bagi 50℅ nya. Dan mereka juga harus duduk saling berjarak,” tegas Kotok.

Saat ditanyakan mengenai kesiapan para dosen mengenai pembelajaran tatap muka ini dan kemungkinan resiko yang akan terjadi, Kotok menjelaskan bahwa setiap dosen telah siap dan telah divaksin 2 kali serta ditiap fakultas di Universitas Brawijaya akan disediakan Tim Gugus Covid yang akan secara cepat dan tanggap dalam mengatasinya.

Baca Juga :  RUMAH TOGA DAN PENCAPAIAN SDGs KESEHATAN DI DESA SUKOREJO BANGSALSARI

“Dosen-dosen kita sudah siap melakukan pembelajaran tatap muka, mereka juga sudah divaksin sebanyak 2 kali. Jadi ditiap fakultas kita akan sediakan Gugus Covid yang secara cepat dan tanggap nantinya dalam mengatasi resiko yang ada,” pungkas Kotok.

Meskipun kondisi masih dalam masa pandemi Covid-19, pendidikan dan pembelajaran harus tetap berjalan tidak boleh berhenti.

Karena hal tersebut menyangkut kemajuan, pembangunan dan perkembangan intelektual para generasi bangsa. Universitas Brawijaya Malang turut berperan aktif membangun generasi bangsa yang berintelektual dan berkarakter. (Amrin)