PJ Gubernur Pimpin Upacara Pembaretan SMA Negeri Taruna Angkasa

PJ Gubernur Adhy Karyono memimpin upacara pembaretan siswa Taruna Taruni di shelter Lanud Iswahjudi Madiun (Foto : Radarjatim/Nawan)

 

Radarjatim.co | Madiun – Sebanyak 1.150 siswa Taruna Taruni Angkasa Jawa Timur mengikuti upacara pembaretan demi mencetak sumber daya manusia yang unggul untuk terwujudnya Indonesia Emas 2045 dan bertempat di Lanud Iswahjudi Madiun.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan pesan penting pada upacara Pembaretan Taruna dan Taruni di shelter standby Lanud Iswahjudi.

Baca Juga :  Wujudkan Keluarga Sejahtera Menuju Keluarga Maju, Pemkab Gresik Peringati Hari Kesatuan Gerak PKK yang ke - 52

Hal ini sejalan dengan cita-cita bangsa untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang akan mendukung visi Indonesia Emas 2045.

Sekolah-sekolah Taruna di Jawa Timur yang mengikuti upacara pembaretan ini diantaranya :

1. SMA Negeri 3 Taruna Angkasa Madiun mengirimkan sebanyak 257 taruna/taruni

2. SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya Kediri mengirimkan sebanyak 270 taruna/taruni

3. SMA Negeri 2 Taruna Bhayangkara Banyuwangi sebanyak 249 taruna/taruni

Baca Juga :  DPR RI Yakin Polisi dapat Tuntaskan Kasus Vina, Jangan Terprovokasi

4. SMA Negeri 1 Taruna Madani Pasuruan sebanyak 107 taruna/taruni

5. SMA Negeri Taruna Nala Malang sebanyaķ 222 taruna/taruni

PJ Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono yang hadir dalam kegiatan pembaretan ini mengatakan bahwa pentingnya membentuk kedisiplinan,integritas untuk menjadi seorang pemimpin di masa depan.

“Untuk menjadi generasi penerus bangsa yang tangguh,harus dimulai sejak dini tentang kedisiplinan dan bukan hanya soal prestasi akademik,jelas Adhy,Selasa (15/10/24).

Adhy juga menambahkan bahwasanya dukungan penuh dari mitra TNI dalam proses belajar mengajar ini juga menerapkan proses belajar tanpa kekerasan dan perundungan.

Baca Juga :  Dibongkar Tapi Tidak Ada Jembatan Darurat, Terkesan Siluman Tidak Dilengkapi Papan informasi Proyek

“Meskipun SMA Taruna angkasa menerapkan sistem militer,saya pastikan proses belajar mengajar tanpa kekerasan dan perundungan”tukas Adhy.

Sekedar tambahan informasi bahwasanya dengan acara pembaretan ini,para taruna dan taruni akan melanjutkan pendidikan formal di sekolah masing masing hingga proses belajar mengajar selesai.

Pewarta : Nawan

Kord Liputan Nasional