BUDAYA  

NH Zakatkita Gresik – Lamongan bagikan 100 Ton Beras Pada Warga Dhuafa

Pengurus NH ZakatKita Gresik-Lamongan saat bagikan Bantuan beras pada warga Dhuafa di Sidokumpul Gresik, Sabtu (11/7 )

Gresik [Radarjatim co . Pada Bulan Juli 2020 NH ZakatKita Gresik-Lamongan mempunyai program Bantuan sosial “Bagikan Beras 100 Ton”. Selanjutnya NH bersama awak media membagikan beras pada kaum dhuafa, warga terlantar, serta Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

Menurut Sholihul Amin Staf Layanan Sosial NH, selama ini kami bekerjasama dengan banyak pihak, dalam menyalurkan beras dan santunan, maka untuk Program Berbagi Beras 100 Ton, NH bekerjasama dengan beberapa awak media, untuk bisa menyalurkan beras, sehingga lebih efektif juga lebih luas cakupan pembagiannya” Sabtu (11/07/2020).

Baca Juga :  Tanda Kasih Untuk Mbah Nik (Mbah Rani), Lansia Hidup Sebatang Kara Tanpa Anak dan Saudara

Ditambahkan Amin, banyaknya perusahaan bangkrut dan PHK Karyawan, serta warga banyak pula yang terdampak Pandemi Covid-19, maka NH salah satunya merespon permasalahan dampak sosial – ekonomi masyarakat dengan membagikan 100 Ton beras.

Warga Dhuafa Sidokumpul, Musarofah, saat menerima bantuan beras dari NH ZakatKita Gresik-Lamongan

Salah satu warga Penerima Beras NH Rina Damayanti yang juga Ketua Forum Masyarakat Pra Sejahtera Korban Rentenir Kabupaten Gresik, juga sangat terbantu adanya Program NH berupa berbagi Beras 100 Ton. Rina mengatakan awak media bahwa “NH banyak membantu warga dhuafa dan fakir miskin yang terlilit rentenir, apalagi adanya Pandemi Covid-19, sehingga warga miskin tambah tertekan, sehingga bantuan beras NH ini, sangat membantu meringankan beban ibu – ibu di tengah Pandemi Covid-19” (12/07/2020).

Baca Juga :  BREAKING NEWS! KEINDAHAN DI SEPANJANG BIBIR PANTAI POLO TALANGO AENG BRAKAS RA'AS LULUH LANTAK OLEH ABRASI LAUT.

NH ZakatKita Gresik – Lamongan banyak memberikan program di tengah Pandemi Covid-19, selain berbagi beras juga melakukan Program Bedah Rumah Produktif bagi warga miskin, yaitu membedah rumah warga yang sudah tidak layak huni, kemudian direhabilitasi dan dibangunkan pula toko, sebagai tempat usaha, sehingga Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan berjalan dengan baik. (Harsus)