Madiun |Radarjatim – Laporan Organized Crime dan Corruption Reporting Project (OCCRP) yang memasukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dalam daftar pemimpin dunia terkorup menjadi sorotan dan viral di media sosial.
Usai disorot beberapa hari belakangan, kini nama Jokowi mendadak tak lagi ditemukan di situs OCCRP. Rilisan soal Jokowi jadi pemimpin terkorup telah hilang, hasil pantauan media radarjatim.co melalui situs OCCRP per Jumat (3/1/2025).
Saat dikonfirmasi terkait hal ini,beberapa hari yang lalu, Jokowi hanya terkekeh sembari menantang OCCRP untuk membuktikan tuduhan tersebut.
“Hehehe ya terkorup, korup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa?” kata Jokowi di kediamannya di Solo, Jawa Tengah, Selasa (31/12/2024).
Menanggapi tuduhan manipulasi pemilu dan eksploitasi sumber daya alam (SDA), Jokowi kembali mempertanyakan bukti yang dimiliki pihak-pihak tersebut. “Ya apa? Sumber daya alamnya apa? Apalagi,” ujar presiden dua periode itu.
Jokowi menyatakan bahwa tuduhan dan framing jahat tanpa bukti saat ini sudah marak. Ia mengaku tidak heran dengan munculnya nominasi seperti yang dirilis OCCRP. “Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti. Itu yang terjadi sekarang kan?” tutur Jokowi.
Namun, Jokowi enggan berspekulasi apakah voting tersebut bermuatan politik atau tidak. Ia hanya menyebut bahwa banyak pihak menggunakan berbagai cara untuk membuat tuduhan jahat. “Ya ditanya saja, orang bisa memakai kendaraan apa pun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, untuk membuat framing jahat, membuat tuduhan-tuduhan jahat seperti itu,” tutup Jokowi.
Pewarta : Nawan
Kord Liputan Nasional