SAMPANG | radarjatim.co–Terjadinya konflik sosial beberapa tahun lalu yang melibatkan Warga Desa Karang Gayam Kecamatan Omben dan Warga Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang Madura Propinsi Jawa Timur sampai saat ini masih dalam pengawasan Pemerintah Desa, Daerah hingga Provinsi.
Pasalnya, sampai saat ini sebagian dari Eks pengikut Aliran Syiah tersebut’ masih tinggal di Rusunawa Jemundo Sidoarjo Jawa Timur karena di kampung Asalnya belum Ada Tempat tinggal yang bisa ditempatinya’
Menanggapi Hal tersebut, Bupati Sampang, H Slamet Junaidi terus berupaya dan melakukan rekonsiliasi dan pemulangan terhadap Eks penganut Syiah yang ada di Rusunawa Jemundo Sidoarjo itu.
sebanyak 14 KK dari 53 jiwa Eks penganut Syiah telah berhasil dipulangkan Oleh H. Bupati Sampang beberapa waktu lalu dengan biaya pribadi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh media dilapangan, bahwa untuk memfasilitasi mantan penganut Syiah tersebut, Bupati Sampang akan menggandeng Baznas Pusat untuk penyediaan Rumah Layak Huni di tempat asal yang di proyeksikan masuk pada Pemulangan Gelombang ke 2.
Saat dikonfirmasi media radarjatim.co Bupati Sampang membenarkan rencana tersebut, ujar beliau
“Alhamdulilah direspon positif, tinggal pengajuan Proposal sesuai kebutuhan,” ucapnya melalui sambungan Telepon Seluler pribadinya
Menurut Bupati Sampang, langkah itu dilakukan untuk mempercepat proses Pemulangan, sedangkan proses Pemulangan untuk tahap 1, yaitu diprioritaskan kepada warga yang sudah membangun rumah secara mandiri di tempat asalnya serta siap ditempati.
Dikatakannya, bahwa selama ini dirinya Mau tidak mau Harus mengeluarkan dana pribadi dan mencari bantuan ke Pusat karena hingga kini Pemprov Jatim belum ada kejelasan dalam membantu proses pemulangannya.
“Mereka warga saya yang juga membutuhkan perlindungan serta kehadiran Pemerintah, tidak ada permasalahan yang tidak bisa diselesaikan selama ada kemauan,” ungkap Bupati Sampang
Sebagai Bupati, beliau mengakui keberhasilan merekonsiliasi dan memulangkan mantan penganut Syi’ah ke tempat asalnya tidak terlepas dari peran Pemerintah Pusat, Provinsi Jawa Timur, jajaran Forkopimda, para Ulama, OPD terkait, Ormas serta Tokoh masyarakat.
Bahkan sebagian dari para Ulama bersama Tim Rekonsiliasi selalu intens dalam melakukan Pembinaan di Rusunawa Jemundo Sidoarjo, tempat mantan penganut Syiah mengungsi.
Selain itu, H Slamet Junaidi selaku Bupati Sampang terus menggalang OPD terkait untuk menyiapkan program dilokasi asal guna menyiapkan masa depan termasuk juga memberikan fasilitas Sertifikat Tanah Gratis bagi yang mempunyai tanah dan bangunan rumah secara mandiri.
Langkah cerdas dan terukur H Slamet Junaidi diapresiasi oleh Wafie Anas Sekretaris KNPI Sampang Jawa Timur, Jum’at 10/06/2022
Pemuda asli Desa Tlambah Kecamatan Karang Penang Kabupaten Sampang itu mengungkapkan, bahwa H. Slamet Junaidi Bupati Sampang mampu menjawab keraguan Masyarakat Sampang atas kepemimpinannya.
Menurutnya, kesuksesan menangani konflik Sosial dan Agama tidak terlepas dari pola pendekatan yang dilakukan dengan hati nurani hingga rasa tanggung jawabnya.
Kolaborasi antara Ulama dengan Umaro menjadi bukti kepiawaian H Slamet Junaidi dalam memimpin Sampang, dan yang paling mengesankan adalah semangat melindungi masyarakat dari semua golongan serta tidak melepaskan peran serta dari Ulama yang menjadi pedoman atas kebijakannya.
Wafei Anas berharap pasca Pemulangan Eks Penganut Syi’ah di Desa Karang Gayam Kecamatan Omben dan Desa Blu’uran Kecamatan Karang Penang, kerukunan bermasyarakat dapat terbangun denga baik, menatap masa depan yang lebih cerah.(Lil)