SAMPANG || radarjatim.co ~ Dugaan perselingkuhan oknum pesuruh SDN 3 Sogian, Kecamatan Omben, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa-timur, inisial (SH) dengan salah satu wali murid di SDN setempat inisial (HT) kian meruncing.
Alhasil, kasus yang tegolong dapat mencoreng nama baik dunia pendidikan di kabupaten Sampang ini diwarnai percobaan sikap intimidasi seorang oknum kepala sekolah di SDN setempat (Bu Yemi) terhadap awak media radarjatim.co dengan meminta penghapusan sebuah berita berjudul (“Oknum Pesuruh SDN 3 Sogian Diduga Terlibat Skandal Asmara Gelap Warga Resah”) yang telah terbit satu (1) Minggu yang lalu.
“Pada hari Minggu pihak warga dan keluarga besar bersangkutan sudah melakukan pertemuan, dan hasilnya tidak terjadi apapun, tidak seperti yang ada diberita, jadi kalau bisa berita ini harus dicabut karena sudah selesai. “Tegasnya saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp pada Senin/5/Mie/2025.
Sementara ihwal terungkapnya dugaan hubungan gelap tersebut bermula dari salah satu warga setempat inisial (SN) yang mengaku kerap memergoki keduanya tengah asyik berduaan diteras rumah si perempuan janda muda tersebut.
Bahkan, menurut sumber yang meminta agar namanya dirahasiakan ini, (SN), oknum pesuruh (SH) kerap kali terlihat keluar masuk kamar rumah janda muda tersebut.
SN juga mengungkapkan, bahwa keduanya diduga kuat telah lama menjalani hubungan asmara gelap.
“Tidak satu dua orang yang memergoki keduanya tengah asyik berduaan di teras rumah janda itu mas, “Tuturnya
“Bahkan, ada sebagian warga memergoki pak kebun itu masuk kamar si perempuan itu, “Lanjutnya
“Sebenarnya mereka berdua itu diduga telah lama punya hubungan asmara, “Pungkasnya
Sementara itu oknum pesuruh SDN 3 Sogian (SH) membantah tudingan tersebut, pihaknya mengklaim kedatangannya kerumah sang janda hanya sebatas memberikan bantuan.
“Tidak mas tidak pernah, tidak ada indikasi seperti itu, itu hanya fitnah, “Bantah oknum pesuruh (HT) saat dikonfirmasi beberapa hari lalu.
“Saya kerumah (HT) hanya sebatas memberikan bantuan penyambungan Wifi cap net, kadang juga terkait bantuan PIP, “Pungkasnya.
Menanggapi hal tersebut, salah satu aktivis asal kabupaten Sampang (Jamaludin) mengaku sangat menyayangkan sikap oknum Kepala sekolah yang terkesan kurang bijaksana tersebut.
“Saya rasa seorang pimpinan lembaga apalagi seorang kepala sekolah harus lebih Arif dan bijaksana dalam bersikap, terlebih dalam dugaan kasus yang tergolong dapat mencoreng nama baik dunia pendidikan di kabupaten yang kita cintai ini, “Tegasnya.
“Dari itu saya berharap pemerintah khususnya dinas terkait untuk segera turun tangan dan segera memberikan sanksi tegas terhadap oknum yang diduga kuat telah melanggar peraturan disiplin sebagai seorang tenaga pegawai pemerintah. “Sambungnya.
~Besambung-
(Korwil Mdr)
