Bangkalan | radarjatim co- Tim Riset Matching Fund kembali melakukan terjun lapang, yakni untuk menganalisis lahan kering yang ada di daerah Madura dan melakukan penyuluhan ke Pamekasan yakni ke Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) wilayah Sumedangan mengenai Pupuk SARING (Silika Anti Kering) yang digunakan untuk mengatasi lahan kering Madura.
Tim Riset mengunjungi BPP Sumedangan yang di Pamekasan, di BPP diadakan penyuluhan bersama pada ibu atau bapak kelompok tani untuk memperkenalkan pupuk yang diteliti oleh Eko Setiawan dan Dwi Bagus Rendy Astid Putera. Kegiatan ini menyampaikan mengeni sampel produk pupuk SARING dengan menjelaskan kandungannya, kegunaannya dan proses pembuatannya. Dwi Bagus Rendy juga menyarankan untuk memanfaatkan limbah ampas dari tebu kepada bapak ibu untuk pengganti pupuk sintesis, dan memanfaatkan limbah tebu sebagai salah satu pupuk alternatif pada lahan kering.
Dwi Bagus Rendy Astid Putera melakukan presentasi tentang Pupuk SARING menjelaskan tentang ampas tebu, Silika tebu dan memperkenalkan bahwa tebu sangat banyak ditemukan di daerah Jawa Timur terutama wilayah Jombang.
Salah satu bapak kelompok tani ada yang bertanya, “Jikalau membuat pupuk dari bahan batang tembakau apalah bisa, karena melihat di daerah Madura tidak ada lahan yang ditanami tebu dan tidak ada karena kondisi tanahnya yang sangat kering dan tidak mendukung.
Tim riset (mahasiswa) mengelompokkan para bapak dan ibu menjadi 4 kelompok untuk di wawancarai mengenai lahan kering serta membagikan kuisioner untuk diisi oleh para bapak dan ibu. Para mahasiswa mendampingi para bapak ibu untuk mengisi kuisioner analisis lahan kering tersebut.
Selanjutnya Candra selaku ketua BPP mengajak para tim riset dan para bapak ibu kelompok tani untuk mengunjungi budidaya tanaman labu madu yang ada di lahan halaman depan BPP. Candra menunjukkan tanaman labu yang sudah diaplikasikan pupuk silika. Tanaman yang dipupuk dengan pupuk silika sangat subur dengan tanahnya lebih lembab dan basah.
Para bapak ibu berfoto di lahan BPP tersebut dengan melihat buah labu madu yang segar. Dwi Bagus Rendy Astid Putera, Lutfy Afandi dan para mahasiswa melihat buah dan tanaman budidaya tersebut. “Pengaplikasian pupuk saring (silika anti kering) membut tanah lebih lembab dan tanamannya sangat subur, karena ada kandungan silika yang mampu menjadi absorben atau menyerap air dalam tanah, ujar Candra pada hari Jumat tanggal (11/10/2024).