Gresik | www.radarjatim.co ~ Usaha Pupuk Kompos Organik milik Abdul Haris (53) asal dusun sawah Rujing Desa Kumalasa Kecamatan Sangkapura sudah beroperasi sekitar 1 tahun yang lalu, di mulai dari bulan Oktober 2020 dengan memperkerjakan 2 orang dari warga setempat dengan gaji perbulan per orang Rp.1 juta.
Abdul Haris, selaku pemilik UD. BAWEAN LESTARI sekaligus Kepala dusun sawah Rujing membeberkan kepada wartawan Radarjatim, bahwa usaha miliknya masih kesulitan dalam penambahan modal dan tempat, sampai usaha miliknya harus menggunakan rumah kosong milik rekannya yang berada di malaysia di dusun Buling desa Lebak jauh dari rumahnya.
Ditambahkan, dari usaha pembuatan pupuk kompos organik dua (2) hari bisa menghasilkan sekitar 3 ton dengan proses pelapukan antara kotoran ayam, sapi, serbuk kayu, bekatol, kapur bubuk, betanol dengan diberi campuran gula merah dan Effective Microorganisms 4 ( EM4 ).
Sementara seorang pekerja, Affan (33) menuturkan bahwa untuk proses pelapukan itu sendiri memerlukan waktu selama 7 hari untuk bisa di pindahkan ke proses selanjutnya pemerataan terhadap pembuatan pupuk kompos organik tersebut, selama ini hasil dari pupuk kompos organik sudah banyak diminati oleh warga petani di wilayah Bawean untuk tanaman padi dan durian dalam skala besar, harga persak ukuran 15 kg pupuk kompos organik diberi bandrol Rp.20 ribu dalam keadaan separuh kering.
Foto: Ratusan Sak pupuk kompos siap dipasarkan di sekitar Pulau Bawean
Sedangkan Kamil (21) salah seorang rekan kerja Affan juga ikut menceritakan, selama ini hasil pembuatan dari pupuk kompos organik sangatlah baik untuk tanah dan tanaman, dan kotoran ayam untuk pembuatan pupuk kompos organik dibeli dari peternak ayam yang ada di wilayah sangkapura persak sekitar Rp.3 ribu diambil sendiri di tempat kandang ayam.
Di tempat terpisah Hariyono (52) warga asal gunung barat Desa Pekalongan Kecamatan Tambak, menceritakan bahwa dirinya pernah membeli pupuk kompos organik dari UD. BAWEAN LESTARI sebanyak 200 sak untuk tanaman durian dan berbagai tanaman lainnya sangat luar biasa dirasakan pertumbuhannya.
Selama ini usaha menengah kebawah jarang sekali diminati dan ditekuni oleh warga disebabkan kurangnya campur tangan dari Pemerintah Desa setempat, dan usaha milik Abdul Haris warga Desa Kumalasa supaya bisa di respon positif oleh Pemkab Gresik untuk bisa dibantu guna mengurangi angka pengangguran dan pertumbuhan UMKM Mikro, tegas Hariyanto pengguna pupuk kompos organik, Senin ( 4/10/2021 )
Sufairi ~ Rjned






