Jombang| Radarjatim.co — Pemerintah Desa Karobelah, Kecamatan Mojoagung, resmi memulai pelaksanaan proyek padat karya pembangunan jalan lingkungan rabat beton sejak Selasa, 29 April 2025. Proyek ini dibiayai dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 207.855.000, dan saat ini telah memasuki tahap pengecoran beton pada Rabu, (30 April 2025).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari musyawarah dusun yang sebelumnya digelar dan dihadiri oleh sekitar 40 warga Karobelah I Gg.3, bersama Kepala Desa Sholahuddin, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), LPMD, serta tokoh masyarakat. Dalam musyawarah tersebut disepakati bahwa pelaksanaan proyek menggunakan sistem swadaya masyarakat melalui program padat karya.
“Program ini bertujuan membuka lapangan kerja bagi warga, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan penghasilan tetap,” ujar Kades Sholahuddin saat meninjau lokasi kegiatan.
Menurutnya, program padat karya tidak hanya menjadi solusi jangka pendek terhadap pengangguran, tetapi juga mendorong pemberdayaan warga melalui keterlibatan langsung dalam pembangunan desa.
“Pemberdayaan masyarakat melalui proyek rabat beton ini sangat membantu ekonomi warga, khususnya yang belum memiliki pekerjaan tetap atau sedang mencari penghasilan tambahan,” tambah Sholahuddin.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan aktif warga dalam pembangunan, baik fisik maupun non-fisik, guna menciptakan desa yang mandiri dan berdaya saing. Hal ini sejalan dengan visi pembangunan Kabupaten Jombang melalui program MANTRA (Maju, Andal, Nyata, Terpadu, Responsif, dan Aspiratif).
Salah satu warga yang ikut terlibat dalam proyek tersebut, Gombloh (48), menyampaikan rasa terima kasih kepada Kepala Desa karena telah memberikan kesempatan kepada warga yang tidak memiliki pekerjaan tetap untuk ikut bekerja.
“Terima kasih kepada Pak Kades Sholahuddin yang sudah mengajak kami terlibat. Saya berharap program seperti ini terus berkelanjutan karena sangat membantu,” ungkap Gombloh.
Program padat karya ini menjadi contoh konkret dari responsivitas pemerintah desa terhadap kebutuhan warganya. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat dilibatkan dalam setiap tahap perencanaan hingga pelaksanaan, sehingga proyek benar-benar menjawab aspirasi dan kebutuhan desa.
“Setiap program harus disesuaikan dengan kondisi dan harapan warga. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan adalah kunci utama untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik di desa,” pungkas Kades Sholahuddin.
(Penulis LR/Kenzo)