BUDAYA  

PERINGATAN ISRO’ MIKRAJ MELULUHKAN HATI PARA JEMA’AH.

SUMENEP. Radarjatim.co
peringatan hari besar Islam dalam rangka ISRO’ MIKROJ nabi Muhammad SAW di dusun polo Talango aeng desa Brakas kecamatan ra’as kabupaten Sumenep yang di selenggarakan di halaman masjid NURUL IMAN cukup membuat hati para jema’ah yang menghadiri dan memadati halaman masjid di pulau indah tersebut luluh dan membuat para jemaaah menjerit penuh Isak tangis.

Pengajian umum dalam rangka memperingati isro’mikraj tersebut di selenggarakan dan di jendrali oleh aliansi forum pemuda dan masyarakat dusun polo Talango aeng dalam bingkai persatuan “SHON4444R”

Yang mana pengajian isro’mikraj Tersebut di hadiri oleh salah satu ULAMA’ terkemuka dari desa paberresen kabupaten Sumenep Madura yang mempunyai julukan si tembang pamungkas ” al-mukarrom KH.ISMAIL “.



Turut hadir dalam acara tersebut takmir masjid Nurul iman ustadz SUTRISNO dan perwakilan pengurus sholawat tingkat kecamatan ra’as yang tergabung dalam komunitas SI (sholawat ittisholuna) ust, tolak Yadi-karram dan turut hadir juga bapak BUSANTO salah satu staf kantor urusan agama kecamatan ra’as.

MAUIDHATUL HASANAH yang di sampaikan oleh kiaye kondang tersebut cukup menggugah dan menggetarkan hati para jemaah muslimin dan muslimat yang hadir dalam acara tersebut.

Syiiran dan tembang pamungkas yang di kemas dalam bahasa Madura yang di lantunkan beliau di pertengahan akhir-akhir ceramahnya membuat para jemaah semua menangis histeris.

Karena apa yang di sampaikan oleh beliau bukan hanya sekedar membahas tentang HIKMAH dan perjalanan agung Rasulullah SAW dari Masjidil haram sampai ke Masjidil aqsho di Palestina. Namun beliau menyelinginya dengan DZIKRUL MAUT (mengingat kematian).

Panitia pelaksana pengajian umum tersebut KH.ASMUNI menuturkan kepada awak media, sembari mengusap air mata yang membasahi pipinya ” kami tersentuh dengan apa yang di sampaikan oleh beliau kiaye kondang yang satu ini, hingga akhirnya kami dan semua para jema’ah yang menghadiri pengajian ini terlarut dalam derayan air mata, menjerit histeris dsbg di luar nalar kami, karena seakan-akan kami di berikan pandangan bathin dan penglihatan tentang bagaimana nasib kami setelah MAUT menjemput,dan bagaimana nasib kami setelah kami meninggal dunia nanti “ujar ASMUNI sesepuh dan ketua pelaksana pengajian umum tersebut”.

Semoga terselenggaranya pengajian ini membawa hikmah dan perubahan besar bagi kami dan masyarakat semua dalam rangka menjalani kehidupan yang hanya sekejap ini ” imbuh KH.ASMUNI penuh harap”.

ARSADI salah satu tokoh pemuda berikut donatur dalam acara tersebut sangat berharap Bahwa pengajian seperti ini cukup banyak memberikan motivasi dan semangat untuk meningkatkan kualitas ibadah bagi kami secara pribadi,karena yang di paparkan bukan hanya sekedar ilmu namun hakikat dari pada ilmu,dan juga semangat untuk kembali menelaah diri- mengkaji diri-introspeksi diri semakin kuat di dada kami “tutur Arsadi”.

Bahkan Lanjut dia ” kami sangat berharap agar hari-hari besar Islam seperti ini kita galakkan dan di jadikan tradisi setiap tahunnya agar anak-anak cucu kita kelak tahu akan kisah dan perjalanan suci ini,dan agar tradisi seperti ini tidak punah oleh peradaban dan globalisasi yang sudah merajalela “ucap CAY sapaan sehari-hari nya penuh harap”.

Semaraknya acara tersebut pun juga mendapat apresiasi khusus dari penggagas SHOLAWAT NARIYAH 4444 dusun polo Talango aeng MAS’AWI ROIS , semoga acara pengajian seperti ini bisa menjadi asbab bertambahnya kualitas keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT, semoga tidak hanya sekedar menjadi tradisi belaka, namun menjadi cahaya penerang dzahir bathin kepada kita semua, Mari istiqomah kembali ke dalam diri dan istiqomah memperbanyak dzikir dan mengingat kematian karena ini bisa melembutkan hati yang keras “pungkas MAS’AWI sembari menengadahkan kedua tangannya”.


(ROIS MAULANA)