Foto : Wakil Bupati Kabupaten Gresik Hj Aminatun Habibah berbaju putih, saat bersama para ibu dari Forum Komunikasi Nasabah Mekaar dan Ibu Korban Rentenir Kabupaten Gresik.Rabu (31/3/2021)
Gresik [Radarjatim.co~Para ibu Korban Rentenir dan Nasabah Mekaar Kabupaten Gresik, menggelar pertemuan bersama Wakil Bupati Kabupaten Gresik Hj. Aminatun Habibah atau biasa dipanggil Bu Min pada 5 Maret 2021, maka Kemarin 31 Maret 2021 bertemu lagi di Kantor Bupati Gresik. Perwakilan Ibu – ibu dari Forum Komunikasi Nasabah Mekaar dan Korban Rentenir Kabupaten Gresik, serta didampingi Pengurus GenPatra bertemu dengan Wakil Bupati, pada sekitar Pukul 14.15 WIB.
Wakil Bupati Gresik saat bertemu dengan para ibu – ibu, menyampaikan bahwa sudah berkoordinasi dan memberikan Rencana Program ke beberapa Dinas Pemkab Gresik, dan juga BUMD yang kompeten, untuk menindaklanjuti aspirasi dan keluhan para ibu tersebut. Namun karena anggaran awal TA. 2021 masih merupakan “Sisa dan Pelaksanaan Kebijakan Anggaran Pemerintahan Masa Lalu”, maka akan dilakukan pada PAK atau Perubahan Anggaran Keuangan APBD 2021. Serta PAK akan dilakukan pada pertengahan TA 2021 ini.
Koordinator Forum Komunikasi Ibu – Ibu Korban Rentenir Kabupaten Gresik, Rina Damayanti menyampaikan bahwa sampai saat ini para ibu telah terlilit hutang dan menjelang puasa, maka tidak bisa maksimal dalam berdagang dan masih dalam masa pandemi corona, sehingga memerlukan solusi segera, agar bisa survive. Para ibu ini sebagai pelaku UKM dan ada yang menjadi tulang punggung keluarga, sehingga perlu modal dan bantuan Pemerintah Kabupaten Gresik.
Menurut Ali Candi Ketua GenPatra saat bertemu Wakil Bupati Gresik, bahwa ibu – ibu ini seharusnya bukan menjadi tulang punggung keluarga, namun sebagai pengurus atau ibu rumah tangga, namun kondisi ekonomi lagi sulit dan beban keluarga, serta masa pandemi covid-19 mengakibatkan ekonomi tambah jatuh. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Gresik membuat program dan kebijakan yang mengayomi masyarakat, serta membersihkan pemerintahan dari para oknum koruptor yang menghabiskan uang negara.
Ditambahkan Ali Candi seharusnya uang rakyat dalam Anggaran Negara, bisa dinikmati rakyat miskin khususnya, sehingga rakyat miskin di gresik bisa bangkit. Dalam hal ini pula, jangan sampai uang negara dan CSR dari beberapa peusahaan dihamburkan untuk kegiatan tak bermanfaat, seperti membangun tugu – Tugu gajah mungkur dan proyek Jalan underpass, dan lainnya yang tidak ada manfaat langsung bagi masyarakat. Dalam hitungan kasar GenPatra, kalau semua CSR Perusahaan di Gresik digabung, bisa untuk menanggung biaya listrik dan pdam, sehingga gratis ke Rakyat Gresik. (Harsus)