Surabaya |radarjatim.co ~ Dengan berdirinya sebuah rumah sakit daerah (RSUD) di wilayah Timur kota Surabaya membuat masyarakat sangat senang dan sangat terbantu pelayanan kesehatan di wilayah Timur surabaya khususnya wilayah Medokan asri tengah dan sekitarnya. Kamis (5/12/2024)
Progresnya sudah mencapai 99% tinggal pembersihannya dan segera bisa diresmikan karna mencakup alat kedokteran dan peralatan sudah ada dan siap dioperasikan nunggu peresmiannya saja nantinya,Hal ini masyarakat di wilayah Timur Surabaya sangat mudah untuk menjalani berobat jalan maupun rawat inap
Namun sayang sekali belum beroperasinya RSUD tersebut sudah terusik dengan penamaan RSUD Eka Chandrarini” karna dalam pembangunan beserta fasilitasnya mengunakan Anggaran APBD kota Surabaya dan begitu besar nilainya sebesar 494 milliar.
Menurut imam Syafi’i politikus Nasdem yang duduk di komisi D DPRD Surabaya begitu senang dengan berdirinya RSUD di wilayah Timur Surabaya tersebut namun sangat kaget sudah adanya pemberian nama RSUD Eka Chandrarini tersebut,itu nama tokoh siapa ?
apakah nama tersebut tokoh orang yang berjasa pada kesehatan ataupun tokoh yang berjasa pada negara, ujarnya
Saya bertanya tanya atas pemberian nama tersebut karna menjadi jujukan pertanyaan masyarakat,kami hanya butuh penjelasan dengan hal pemberian nama tersebut.
Namun saya memang belum mendapatkan sebuah peraturan penamaan aset aset Pemkot tersebut.
Kami hanya ingin penjelasan saja karna ini sudah menjadi jujukan pertanyaan masyarakat,dan kami mendapatkan jawaban nanti saja penjelasannya setelah launching RSUD tersebut,saya berharap pemberian nama tersebut penuh makna agar masyarakat bisa menerimanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Lutfiah anggota komisi D DPRD Surabaya dari partai Gerindra,saya belum tau mengenai aturan penamaan aset aset milik Pemkot ,tapi kalau soal penamaan jalan saya disodori perda dan dilibatkan dalam pembuatan aturan perda nama jalan tersebut dalam pansus pembetukan perda nama jalan,oleh karna itu saya akan mencari soal itu jelasnya.
Mantan ketua komisi B priode sebelumnya juga sudah mencari tahu dan menanyakan pada OPD terkait ( Kadinkes dan Direktur RSUD Soewandhi ) terkait hal nama tersebut sampai sekarang belum ada jawabannya ,imbuhnya
Hal ini masih menjadi pertanyaan di masyarakat makanya kami butuh penjelasanya terkait hal tersebut.
Lutfiah juga bingung belum pernah dengar nama Eka Chandrarini sebagai tokoh apa dan apa jasanya pada negara.ujarnya.
Menurut politikus dari PAN yang juga anggota komisi D DPRD Surabaya Dr Zuhrotul Mar’ah mengatakan bahwa itu hanya sebuah cerita Eka Chandrarini yang ditulis Ronggo Warsito mengenai cerita peran seorang wanita yang sudah menikah
Mungkin hanya memberikan penghargaan pada seorang perempuan sebagai simbol reproduksi,menurut pribadi saya bukan (fraksi PAN atau partai)sebaiknya diberi nama tokoh tokoh besar yang sudah ada jasanya pada negara dan sudah dikenal masyarakat, Ujarnya.
Biar tidak terjadi persepsi macam macam di kalangan masyarakat lebih baik di beri nama tokoh yang berjasa pada negara yang sudah wafat sebagai bentuk penghargaan pada yang bersangkutan,pungkasnya.
(BSK)