Gresik [ radarjatim.co~Ketua Komisi lV DPRD Kabupaten Gresik, Muhammad, SE mengatakan, pelayanan air bersih yang dikelola PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik perlu segera dievaluasi. Sebab, banyaknya keluhan terhadap pelayanan air bersih dari pelanggan menandakan kinerja manajemen tidak maksimal.
Beberapa Bulan akhir ini, para pelanggan dari masyarakat Gresik yang membutuhkan air bersih PDAM sering protes. Seperti unjuk rasa di Kantor PDAM Cerme, pelayanan saluran baru di Desa Hulaan, Kecamatan Menganti, air tidak mengalir di Perumahan PPS II, Jalan Optima, air macet di wilayah Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Gresik dan ada juga pipa bocor serta air keruh.
“Menurut saya perlu ada evaluasi kinerja menejemen, persoalan PDAM sudah akut sekali. Tidak hanya persoalan pemasangan salura rumah saja yang amburadul, tapi banyak sekali pemasangan yang tidak terlayani dengan baik seperti yang terjadi di Desa Hulaan,” tegas Muhammad, anggota Fraksi PKB Kabupaten Gresik.
Menurut Muhammad, stok air bersih di wilayah Kota Gresik tidak ada kekurangan, sebab sudah ada kerjasama kebutuhan air bersih dari Umbulan Pasuruan sebanyak 300 liter perdetik. Dengan diperkirakan besaran kebocoran sekitar 40 persen.
Dengan melimpahnya pasokan air bersih tersebut, Muhammad menegaskan bahwa kurang baiknya manajemen PDAM dalam pengelolaan pasokan air bersih.
“Alasan pipa bocor, karena pipa yang sudah lanjut usia, itu alasan klasik yang Terkesan dibuat-buat. Menurut kami, kurang mampunyai managemen dalam hal tehnik mengatur pendistribusian air bersih,” hingga dinilai kinerjanya tidak profesional, tegas Muhammad yang pernah menjabat Dirut PDAM Giri Tirta Gresik
Dari banyaknya pelayanan air bersih dari PDAM Giri Tirta tersebut, Muhammad Ketua Komisi IV, DPRD Kabupaten Gresik mendesak Bupati Gresik untuk mengambil langkah tegas, sehingga masyarakat sebagai pelanggan dan Pemerintah Daerah dalam melayani masyarakat bisa lebih baik dan maksimal.
“Bila Bupati Gresik ini tidak segera turun tangan, dikawatirkan PDAM akan mengalami diskrimer dalam semua hal. Akhirnya akan merugikan masyarakat konsumen pelayanan air bersih,” imbuhnya
Sementara, Direktur Utama PDAM Giri Tirta Kabupaten Gresik, Siti Aminatus Zariah, mengatakan, pelayanan PDAM tidak ada yang ruwet. Sebab, permasalahan pelayanan air bersih sudah ditangani. Seperti, Pelayanan sambungan rumah di Desa Hulaan Kecamatan Menganti itu masih kewenangan panitia di Desa.
Selain itu, dari PDAM Kabupaten Gresik sudah menegaskan bahwa air siap mengalir ke calon pelanggan di Desa Hulaan Kecamatan Menganti, jika calon pelanggan sudah membayar biaya saluran rumah sebesar Rp 1,741,300. Baru air siap mengalir.
“Sedangkan untuk di PPS II, Manyar Komplek Optima itu dataran yang paling tinggi. Dan saat ini siap membuat tandon di Bunder. Saat ini masih proses DED, itu solusi air arah ke Kecamatan Manyar,” ungkap Siti Aminatus Zariah, yang biasa akrab disapa Risa.
Menanggapi kinerja Dirut PDAM Giri Tirta Gresik yang Terkesan amburadul dan tidak profesional, DPC Joman Gresik, melalui Sekretaris, Ahmad Adhim mengatakan hendaklah Bupati Gresik segera merombak dan mereformasi direksinya diisi dengan sumber daya manusia yang punya kompetensi dan tidak hnya asal merekrut karena pesanan orang-orang tertentu yang punya kepentingan tapi tidak layak direkrutnya.
Ahmad sapaan akrab Sekretaris DPC Joman Gresik menambahkan selama ini Tupoksi Dewan pengawas PDAM Giri Tirta Gresik Terkesan mandul dan tidak menjalankan tugas pokok fungsinya Secara maksimal hingga mereka hanya makan gaji buta bulanan tanpa kinerja yang jelas dan konkret serta tutup mata melihat kinerja Dirut yang amburadul dan tidak profesional, Kamis (18/3/2021)
(Mhtrm )