Disoal Prihal PIP, Oknum Kepsek SDN 2 Astapah Diduga Intimidasi Wali Murid dengan Kata-kata Kasar

SAMPANG || radarjatim.co – Seorang Kepala sekolah (Kepsek) harusnya menjadi teladan yang baik bagi anak didik ditempat ia ditugaskan. Namun hal tersebut sepertinya tak berlaku di SDN 2 Astapah Kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura Jawa-timur.

Bagaimana tidak, oknum kepala sekolah dasar tersebut justru dengan lantang mengeluarkan kata kata kotor dan tak terpuji terhadap salah satu orang tua anak didiknya sendiri melalui voice note.

Berdasarkan keterangan dari salah satu orang tua siswa yang tidak mau namanya dipublis Inisial (W), peristiwa itu terjadi saat dirinya menanyakan perihal bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dinilainya sarat kejanggalan, namun ironis, ia justru mendapat perlakuan tidak elok dari seorang oknum kepala sekolah bernama (Lilik).

Baca Juga :  Dugaan Penyelewengan Dana BOS 2021 Tahap III SMK Budi Utomo Semakin Besar

“Kami selaku wali siswa waktu itu mau bertanya atau mengklarifikasi prihal beberapa kejanggalan dalam penyaluran bantuan PIP mas, tetapi kami tidak menyangka Bu kepala sekolahnya menjawab dengan kata kasar, bahkan sempat ada bahasa mau pukul mulut saya seandainya tidak ada hukum berlaku, “Jelasnya

“Kami tidak tahu maksudnya apa? mungkin ingin mengintimidasi kami supaya kami tidak berani bertanya lagi, “Ungkapnya

Baca Juga :  FBK Gelar Audiensi KPU Kota Surabaya, Kepastian Hukum Kotak Kosong Dipertanyakan

Sementara Kepala sekolah (Lilik) saat dikonfirmasi oleh media ini menyangkal, ia mengklaim dirinya tidak pernah mengeluarkan kata-kata kasar terhadap siapapun.

“Saya tidak pernah mengeluarkan kata kata kasar kepada siapapun apalagi kepada orang tua murid, “Kilahnya

Disinggung terkait adanya kejanggalan dalam program bantuan PIP, Bu Lilik berdalih hal tersebut merupakan kewenangan pihak Bank.

“Kalau untuk kejanggalan dalam penyaluran bantuan PIP, silahkan konfirmasi langsung ke pihak Bank, “Ujarnya melalui telepon WhatsAppnya.

Sementara pihak Bank BRI cabang kecamatan Omben Kabupaten Sampang Madura Jawa-timur, melalui salah satu petugas bansos menjelaskan, bahwa kejanggalan print yang ditulis tangan serta kesamaan tanggal, bulan, dan tahun dalam beberapa kali pencairan di buku tabungan milik sejumlah siswa penerima disebabkan karena sistem lagi eror.

Baca Juga :  Pabrik PT.Adiprima Jawa Pos Warga Sumengko Tolak Adanya Limbah B3

“Terkait hasil print pencairan dibuku tabungan siswa yang ditulis tangan, itu karena sistem eror mas, “Terangnya

“Sementara untuk tanggal, bulan, dan tahun pencairan yang ganda atau sama itu, memang sistemnya seperti itu kalau lama tidak melakukan transaksi, “Jelas Aris salah satu petugas bansos Bank BRI cabang kecamatan Omben kabupaten Sampang.

(Korwil Mdr)