Lamongan | www.radarjatim.co – Praktik penambangan ilegal diduga tanpa izin di Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan, diduga kembali beroperasi. Bahkan, tiap hari puluhan dump truk mengangkut tanah dari lahan yang semestinya bukan untuk penambangan.
Pantauan di lokasi pada Sabtu (25/9/2021), sejumlah dump truk berlalu lalang mengangkut material galian c, baik di Desa Sukobendu maupun di Desa Mantup. Ironisnya, tambang tersebut berjarak dekat dengan Polsek Mantup. Salah satu backhoe bersiap menggali tanah, sedangkan puluhan dump truk antri muatan.
Dilansir dari medialra, Galian c ilegal di Kecamatan Mantup ini sempat beberapa hari tidak lagi beraktivitas. Namun dugaan muncul, ada orang ‘kuat’ di balik aktivitas usaha galian c ilegal ini.
“Buktinya, Polres Lamongan seakan tak berdaya menindak aktivitas galian c ilegal di wilayahnya. Pengaduan masyarakat sudah masuk, tapi hingga kini dibiarkan saja tanpa ada tindakan,” demikian ditegaskan Hamidun Inwan, aktivis lingkungan dari DPW Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jawa Timur.
Maka itu, Inwan meminta Polda Jatim turun langsung ke lokasi untuk menindak tambang ilegal ini. Lalu lokasinya tambang ilegal harus di Police Line serta mengamankan alat penambangan beserta kendaraan pengangkutnya. Dan lagi, pelakunya harus dijerat UU kejahatan lingkungan.
Dengan demikian, dapat menimbulkan efek jera dan pelaku tidak lagi menambang secara ilegal (tanpa izin).
“Tambang ilegal ini merusak lingkungan dan merugikan masyarakat serta merugikan negara karena tidak ada penerimaan negara dari tambang ilegal ini. Kapolda Jatim harus mengambil sikap dan tegas. Masyarakat juga, mari bersama-sama kita bebaskan Kecamatan Mantup khususnya Kabupaten Lamongan, dari tambang ilegal,” tegas Inwan.
“Bisnis tambang ini menghasilkan keuntungan yang besar, makanya meski usahanya ilegal, tetap dijalankan oleh segelintir orang yang mengeruk keuntungan dari kerusakan lingkungan. Kami ingin lokasinya di Police Line, jika tetap tidak ada tindakan lagi dari Polres Lamongan, kami siap demo,” katanya. (did)
