Gresik | radarjatim.co – Warga Desa Dahanrejo Kecamatan Kebomas kabupaten Gresik tetap konsisten memperjuangkan tanah kas desa (TKD) yang ditukargulingkan oleh Kades Mochammad Hasan. Selama ini warga desa menyampaikan pengaduan ke Kejaksaan Negeri hingga audensi atau hearing di ruang Komisi 1 DPRD Gresik dan sudah melaporkannya ke Inspektorat.
Foto: Saksi Korban Suripno Hadi warga Desa Petisbenem RT003 RW 002, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik
Perwakilan warga Desa Dahanrejo Gresik. Secara maksimal Ponaji mencari bukti-bukti yang kuat dalam perkara TKD. Dengan segala cara bertemulah R Suripno Hadi warga Desa Petisbenem RT003 RW 002, Kecamatan Duduk Sampeyan, Kabupaten Gresik ia menceritakan semua hal terjadi pada dirinya. Kamis (12/9/2024).
Suripno Hadi merasa dibohongi dan menjadi korban atas ulah si Kades Mochammad Hasan berawal dari tanah kas desa (TKD) kini sudah dikuasai, hingga dilakukan pembuatan notaris.
Suripno Hadi menyatakan dia merasa dirugikan dengan masalah ini, sampai menyangkut ranah hukum dan ia melakukan hanya sebatas perintah dari Kades untuk tanda tangan sebentar saja, namun hasil yang didapat malah merugikan menyengsarakan dirinya.
“Walaupun Saya adalah adik kandung dari istri si-Kades, namun tidak akan lari dari tanggung jawab dan akan menuntutnya disebabkan telah memanfaatkan orang awam atau orang desa yang tidak tahu apa-apa juga dipergunakan sebagai alat untuk melakukan niat jahat menjual tanah kas desa,” ungkapnya.
Lanjut Suripno Hadi menyampaikan “Saya tidak pernah sama sekali menerima tanda tangan untuk pembuatan sertifikat hak milik Nomor 03276 yang diarahkan kepada saya sehingga muncul sertifikat tersebut, hal tersebut adalah penipuan yang direkayasa dan dimanipulasi oleh Kades Muchamad Hasan kepada saya, sehingga saya ikut terjerat hal itu,” papar R Suripno Hadi melalui rekaman video.
Beredarnya berita tentang tanah kasa desa (TKD) Suripno Hadi sempat di BAP oleh instansi terkait dengan pertanyaan yang disampaikan, “Apakah bapak mau saja kalau disuruh masuk sumur, tanya instansi terkait. Ya maulah pak kalau bareng bareng.. Wong saya ini orang tidak mengerti hukum. Saya kira pak kades orang baik karena masih saudara saya, gak taunya saya malah dijebak,” cetus saksi Suripno Hadi.
Menurut pengakuan Pak Ponaji beserta Ketua Paguyuban desa dan beberapa warga Dahanrejo berpendapat bahwa kasus ini sudah tidak bisa di MAL Admin atau dikembalikan seperti semula.
Sebagian besar warga sudah geram dan tidak percaya lagi dengan kepala desa. Jika masalah ini tidak diselesaikan dengan cepat maka akan mempengaruhi situasi desa menjadi tidak stabil. Oleh sebab itu warga meminta pihak Kejaksaan dan inspektorat Gresik segera untuk segera proaktif diproses hukum melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga dia ditetapkan menjadi tersangka, karena bukti dan saksi sudah jelas dan gamblang. Jangan sampai warga Dahanrejo tidak percaya kepada penegak hukum karena lamban menyikapinya.
Sehingga berita ini diturunkan, warga desa bersiap-siap memasang baliho besar di tempat titik wilayah Dahanrejo, yaitu di depan Pemkab Gresik, icon mall arah gang Kejaksaan, pintu kantor Desa Dahanrejo dan pintu masuk Dahanlor tempatnya rumah kediaman Kades.
Banner tersebut antara lain, “Pak Presiden RI Jokowi, Kami segenap warga desa Dahanrejo menuntut keadilan” di sisi lain juga tertuang banner bertuliskan “Kejaksaan dan inspektorat Gresik terkesan masuk angin dan lamban dalam menangani masalah penyelewengan TKD yang dijual kades Dahanrejo.” tulisannya di baliho.
(Bersambung…. red)
