Surabaya [Radarjatim. Co~Setelah digeladah rumah tinggal eks Bupati Gresik Sambari di Jalan Awikon Kelurahan Gending Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik kosong, KPK kemudian mendatangi rumah Sambari di Kota Surabaya, tepatnya di perumahan Mulia Residence Block C1, kawasan Kalikepiting, Tambaksari, Surabaya.
(Rumah mantan Bupati Gresik Sambari Halim Radianto sangat mewah di Perumahan Mulia Residence Block C 1 Surabaya. Di rumah inilah Sambari istirahat. KPK sempat mencari Sambari ke rumahnya di Gresik. Tapi kosong. Foto: ist)
Wartawan di Kabupaten Gresik yang mengetahui kabar kalau KPK mendatangi rumah Sambari di Jalan Awikon, Kelurahan Gending lalu bergegas ke rumah tersebut.
Namun Sambari sedang tak berada di rumah terbilang besar dan mewah tersebut. Wartawan pun akhirnya meninggalkan rumah Sembari yang saat itu ditunggu orang kepercayaannya.
Saat tiba di rumah Sambari di Surabaya, KPK tak berhasil menemui langsung mantan Bupati Gresik dua periode tersebut karena masih sakit. Penyidik KPK hanya ditemui salah satu anak Sambari.
Angga, penjaga rumah Sambari kepada wartawan membenarkan Kamis (8/4/2021), sekitar pukul 10.00-11.00 WIB, ada 2 petugas KPK yang mendatangi rumah majikannya itu.
“Iya benar ada KPK. Ada dua orang. Mereka datang dengan naik mobil Toyota Innova warna hitam sekitar pukul 10.00 WIB sampai 11.00 WIB, ” ungkap Angga.
Kedua petugas KPK lanjut Angga, saat itu hanya ditemui oleh salah satu anak Sambari. Sebab, menurut Angga Sambari saat ini tengah menjalani pemulihan setelah kena Covid-19 dan stroke.
“Tadi yang menemui petugas KPK salah satu putra Pak Sambari. Karena melihat kondisi bapak seperti itu tidak mungkin ngomong sama nulis juga gak bisa. Ya karena pasca (kena) Covid, dan stroke,” ucapnya.
Angga mengaku tak mengetahui petugas KPK datang ingin bertemu majikannya. Ia juga mengaku tak tahu apa yang diperbincangkan antara petugas KPK dengan putra Sambari. “Saya kurang tau ada kasus apa. Saat itu saya tadi pas di luar. Petugas KPK tak bawa apa-apa dari rumah Pak Sambari. Cuma setelah ditemui anaknya terus pergi, ” beber Angga.
Menurut Angga, Sambari tinggal di Surabaya sudah sekitar 2 bulan. Itu dilakukan karena sedang menjalani pemulihan setelah terpapar Covid-19 dan stroke. ” Pak Sambari tinggal di sini pasca Covid-19 sekitar 2,5 bulan. Untuk pemulihan karena dekat dengan Rumah Sakit Husada Utama,” pungkas Angga.
Seperti informasi yang dihimpun wartawan di Lapangan bahwa KPK saat ini tengah mengusut dugaan korupsi proyek kerjasama investasi senilai total Rp 133 miliar.
Proyek dengan investasi pihak ketiga sebesar itu dilakukan PDAM Giri Tirta Gresik dengan PT Dewata Bangun Tirta (DBT) beruapa kerja sama sistem Build Operate Transfer (BOT) pembangunan proyek instalasi pengolahan air di Desa Legundi, Kecamatan Driyorejo senilai Rp 47 miliar.
Dan, dengan PT Drupadi Agung Lestari (DAL), investasi kerja sama pembangunan proyek rehabilitation operating transfer (ROT) di Desa Krikilan Kecamatan Driyorejo, Gresik dengan nilai Rp 86 miliar. Kedua proyek tersebut terjadi di tahun 2012 dengan kerjasama selama 25 tahun
KPK sudah memanggil dan minta keterangan puluhan pejabat aktif dan mantan pejabat PDAM Giri Tirta. KPK melakukan permintaan keterangan di kantor di Kejaksaan Tinggi (Kejati) dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jawa Timur.
Pejabat dan mantan pejabat PDAM Giri Tirta yang dipanggil penyidik KPK dan diminta keterangan adalah, Direktur Utama PDAM Giri Tirta Siti Aminatus Zariyah, Kepala Litbang PDAM, Kabag Perencanaan PDAM, dan Kabag P3T PDAM.
Selanjutnya Diretur Teknik (Dirtek) Harisun, Direktur Umum (Dirum) Budi Hartono, dan Mantan Dirtek, Crishadi Susanto
Selanjutnya, mantan Direktur Utama PDAM Giri Tirta Muhammad, dan Imron, Santoso, Patris (Kepala Satuan RNK), dan mantan Direktur Umum PDAM Zakky. (Red)