JOMBANG | Radarjatim.co – Sebuah gambaran nuansa politis menjadi sorotan “Ini bukan hanya soal klarifikasi, ini tentang nurani pers yang sedang diuji.” Pernyataan tajam itu datang dari Agus Pamuji, Ketua IWOI Jombang, yang melihat fenomena luar biasa: 32 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD berdiri serempak menyampaikan satu suara membantah tudingan intervensi proyek oleh pihak dekat Bupati.
Baginya, ini lebih dari sekadar pembelaan—ini cermin dari dinamika kekuasaan dan media yang perlu dikaji ulang.
Konferensi pers di Jombang Media Center, Rabu (7/5/2025), menjadi ajang pernyataan sikap kolektif yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Purwanto, memastikan tidak ada intervensi dalam bentuk apapun terhadap proyek-proyek pemerintah. “Kami hadirkan seluruh OPD untuk tegaskan bahwa tidak ada tekanan dari pihak luar,” katanya.
Sekretaris Daerah Agus Purnomo menambahkan bahwa setiap kegiatan OPD berjalan sesuai aturan dan mekanisme yang telah ditetapkan. “Tidak ada pengaruh eksternal dalam pengelolaan program maupun keuangan daerah,” ujarnya meyakinkan.
Namun di balik kehebohan pernyataan itu, Agus Pamuji justru mempertanyakan motif dan makna di balik penyatuan suara yang begitu solid. “Ini terlihat seperti respons politis yang disusun rapi. Kita harus bertanya: mengapa harus serentak, mengapa harus sekarang?” ujarnya lirih.
Sebagai wartawan senior, ia menyayangkan penyebaran berita yang tidak memberi ruang hak jawab. “Ini pelanggaran serius terhadap kode etik jurnalistik. Media seharusnya menjadi ruang yang adil bagi semua suara, bukan alat serangan,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan soal penggunaan tenaga ahli oleh OPD yang dapat berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. “Kita mesti jujur, apakah informasi ini datang dari nurani atau dari kepentingan?” katanya, membuka ruang refleksi lebih dalam bagi sesama jurnalis.
Di tengah derasnya arus informasi dan tekanan politik, suara yang mengingatkan pentingnya etika dan integritas justru menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Pemkab Jombang berharap media tetap bersikap objektif, namun para wartawan juga diingatkan untuk tidak kehilangan nyawa dari profesi mereka: kebenaran, keberanian, dan keadilan.
(LR/Kenzo)