Foto: Proyek Tembok Penahan Tanah Saluran Drainase di Desa Petisbenem ( Foto: istimewa )
Gresik |Radarjatim – Desa Petisbenem di Kecamatan Duduksampeyan, Gresik, baru-baru ini menarik perhatian warga terkait proyek pembangunan tembok penahan tanah (TPT) untuk saluran drainase.
Pantauan Tim investigasi radarjatim ditemukan hal mencolok proyek TPT tersebut tidak adanya papan nama proyek yang biasanya menjadi identitas dan informasi penting bagi masyarakat dan pekerjaan proyeknya digarap asal jadi diduga menyimpang dari RAB dan spesifikasi, Kamis (19/9/2024)
Proyek ini sering disebut sebagai proyek siluman, karena minimnya transparansi yang diinformasikan ke Publik perihal sumber anggaran darimana, APBN atau APBD? Berapa volume dan nilainya, dari Dana desa atau Bantuan keuangan (BK).
Tembok penahan tanah memiliki peran krusial dalam mencegah terjadinya longsor dan memastikan saluran drainase berfungsi dengan baik.
Dalam konteks Desa Petisbenem, proyek ini diharapkan dapat mengurangi risiko banjir yang sering mengganggu warga, terutama saat musim hujan.
Dengan adanya TPT, aliran air akan lebih terarah dan mengurangi dampak negatif terhadap lahan pertanian serta pemukiman warga.
Absennya papan nama proyek menjadi sorotan utama. Papan nama proyek berfungsi sebagai sumber informasi mengenai nama proyek, anggaran, pelaksana, dan waktu penyelesaian.
Tanpa informasi ini, masyarakat merasa terabaikan dan khawatir tentang transparansi penggunaan anggaran. Ini juga menimbulkan spekulasi mengenai kualitas dan kelayakan proyek tersebut.
Masyarakat berhak mengetahui siapa yang bertanggung jawab dan berapa besar dana yang diinvestasikan untuk proyek ini.
Warga Desa Petisbenem telah mengungkapkan keprihatinan mereka. Banyak dari mereka yang menuntut kejelasan mengenai proyek ini, mengingat pentingnya TPT untuk mencegah bencana alam.
Rasa ketidakpastian ini menciptakan ketidakpercayaan terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Sebagian besar warga berharap pemerintah setempat dapat segera memberikan penjelasan dan memasang papan nama proyek untuk meningkatkan transparansi.
Dalam menghadapi situasi ini, pengawasan dari pemerintah daerah sangat penting. Proyek-proyek seperti ini harus melalui proses evaluasi yang ketat agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.
Dengan adanya pengawasan yang baik, proyek TPT di Desa Petisbenem diharapkan dapat berjalan sesuai rencana dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Proyek tembok penahan tanah di Desa Petisbenem menjadi contoh nyata dari pentingnya transparansi dalam setiap proyek pembangunan.
Masyarakat perlu dilibatkan dan diberikan informasi yang jelas untuk memastikan keberhasilan proyek ini.
Dengan pengawasan yang baik dan partisipasi aktif, diharapkan proyek TPT ini dapat memenuhi harapan warga dan menjadi langkah positif dalam mencegah bencana di masa depan.
Terpisah kepala desa Petisbenem Nursahid dikonfirmasi terkait proyek TPT tersebut bungkam terkesan menutupi kebobrokannya hingga berita ditayangkan.
(Sgt)