Gresik | radarjatim.co – Ratusan warga Gresik dari berbagai kecamatan menggelar aksi deklarasi menangkan kotak kosong. Gerakan pemilih kotak kosong tersebut dibentuk sejak tanggal 6 September 2024 yang lalu. Sebagai bentuk perlawanan masyarakat Gresik yang tidak memiliki pilihan pada Pilbup Gresik 2024.
Deklarasi diikuti ratusan masyarakat di Bandar Grisse, Jl. Basuki Rahmad Gresik, Minggu (22/9/2024) malam.
Mereka mengaku sebagai korban keculasan dan pecundang para elit politik. Dengan memborong semua koalisi partai politik. Sehingga Pilbup Gresik 2024 melahirkan Kotak Kosong dan calon tunggal pada pilkada 2024.
“Gerakan ini lahir karena keserakahan para penguasa elit politik yang sengaja mematikan demokrasi dengan menjegal aspirasi rakyat Gresik,” ujar Ridhoi Ketua relawan kotak kosong Gresik.
Ridhoi menambahkan, kotak kosong adalah instrumen demokrasi yang dijamin oleh undang-undang. Kondisi ini dimanfaatkan oleh warga Gresik untuk melawan atas arogansi para elit partai politik dan penguasa. Berambisi besar untuk melanggengkan kekuasaannya dan memperkaya diri, keluarga, kelompok dan kroninya.
“Bisa kita bayangkan apabila Gresik dipimpin oleh orang yang berambisi besar dan bersekutu dengan 50 anggota DPRD. Maka fungsi kontrol atau checks and balances atau pengawasan dan keseimbangan akan tidak berfungsi,” kata Ridhoi.Sementara itu, Choirul Anam salah seorang tokoh masyarakat Gresik mengatakan, prinsip ketatanegaraan yang mengatur pembagian kekuasaan dan keseimbangan, antara lembaga Negara tidak berjalan sebagaimana mestinya. Karena keseimbangan antara lembaga pemerintah daerah bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan korupsi. Unsur persekongkolan antara eksekutif dan legislatif untuk memperdayai rakyat akan menjadi-jadi di Kabupaten Gresik.
“Karena sejak Gresik dipimpin oleh Bupati yang sekarang ini dan juga sebagai calon tunggal. Anggaran Pemkab Gresik mengalami riil defisit yang cukup besar hampir 900 triliun, ini sebagai indikator kegagalan memimpin Gresik,” ujar Choirul Anam.
Terkait anggaran besar yang dikeluarkan untuk pembiayaan Pilbup Gresik 2024. Choirul Anam menilai, jangan bicara besarnya pembiayaan pilihan Bupati Gresik 2024 yang menelan biaya sebesar 84 milyar. Dinilai tidak seberapa jika dibandingkan dengan potensi kerugian negara ratusan milyar yang dikorupsi oleh para oknum pejabat. “Karena peluang korupsi dan penyalahgunaan kewenangan “abuse of power” sangat terbuka. baik itu eksekutif dan legislatif yang bersekutu jadi satu gerbong,” ungkapnya.
Choirul Anam menambahkan, Gerakan untuk memilih kotak kosong akan terus digaungkan kepada seluruh masyarakat Gresik. Sebagai upaya bahu membahu untuk memenangkan kotak kosong pada coblosan Pilbup Gresik 27 November 2024.
Masyarakat Gresik bisa cerdas dalam menentukan pilihan.
“Ayo kita selamatkan Kabupaten Gresik dari ancaman para pelacur politik.murahan. Dengan tidak golput tapi datang ke TPS dan coblos kotak kosong,”pungkasnya.
(Red)