Tumpukan sampah yang mengeluarkan bau tidak sedap bikin polusi udara di kawasan jalan pasar Sembayat menuju Desa Ngampel Manyar, berdekatan dengan DAS Bengawan Solo, terjadi tumpukan sampah mengotori Sungai. Di jalan area tersebut sering dilewati truk – truk dengan Oknum sopir nakal membawa material bangunan dan tanah urugan menuju Desa Ngampel, sehingga Jalan poros Desa semakin rusak.
GRESIK [RADARJATIM. CO- Berdasarkan hasil penelusuran awak media melihat fenomena kampung yang nampak kumuh dan banyak tumpukan sampah di Gresik Kota, seperti di Jembatan Kalimati antara Lumpur dengan Tlogopojok juga terkesan kumuh, serta tikungan menuju Terminal Bus Malik Ibrahim, terlihat banyak sampah berserakan. Kemudian Kampung Bagian Pojok Jalan Usman Sadar Gang 20 masuk, pada Kelurahan Karang Turi Kecamatan Gresik. Kampung Depan Wilmar sekitar Jalan Indro menuju Sumber Mas, Kampung Samping Gereja Menuju Makam Sumur Songo di Jalan Arif Rahman Hakim Kelurahan Sidokumpul yang pernah terjadi kebakaran.
Sebenarnya masih banyak kampung – kampung kumuh di Kabupaten Gresik, apalagi seperti di daerah Desa Suci dekat Pasar Desa yang bukan tempat pembuangan sampah, namun sampah warga dan sampah industri dibuang di lokasi tersebut, Kemudian antara Kawasan industri Gresik (KIG) dengan Desa Yosowilangun, ada Sungai dan TPS yang kumuh. Selain persoalan sampah dan kampung kumuh, banyak ditemukan MCK atau Sanitasi buruk di permukiman warga, sementara banyak proyek kawasan industri akan berdiri, tanpa mendahulukan infrastruktur kesehatan dan sampah, maupun saluran air yang sehat dan terintegrasi.
Hingga berita ini diturunkan, sebenarnya awak media telah menghubungi Dinas Sosial Kabupaten Gresik, serta Dinas PUTR dan Perkim Kabuaten Gresik, berkaitan dengan Permukiman, Infrastruktur Dranaise di Permukiman Warga, serta TPS atau TPST, namun belum ada jawaban. Menurut Rina seorang Aktivis Sosial dan Pendidikan di Kabupaten Gresik, menyampaikan ke awak media “Selama 10 Tahun Pemerintahan Kabupaten Gresik, sekitar 160rb warga miskin belum tertangani, serta hidup dalam lingkungan kurang sehat. Dulu ada program Sanitasi dan MCK sehat, bahkan ada LSM yang menangani dari Dana Pemerintah atau Luar Negeri, ternyata tidak efektif. Masih banyak warga buang sampah di sungai dan pinggri jalan, karena TPS gak ada, serta sanitasi warga miskin juga kurang dipedulikan pemerintah” Minggu (06/09/2020).
Sampah menumpuk dan bercampur material bangunan di Sampingnya ada Sanitasi dan MCK yang tidak layak digunakan. Lokasi ini di Jalan Usman Sadar Gang 20 Kampung Pojok, Kelurahan Karang Turi Gresik.
Salah satu warga bernama Didik yang tinggal di Jalan Usman Sadar Gang 20 Kampung Pojok Kelurahan Karang Turi, menyampaikan ke awak media “Disini banyak pendatang dan pedagang atau pelaku UKM, serta PKL, namun ya kami gak ada TPS yang layak serta Sanitasi atau MCK terpadu yang bisa digunakan. Juga air bersih PDAM masih sulit, Pak, maka beli air jerigen gledekan untuk mandi dan MCK” Minggu (06/09/2020).
Rina menambahkan, selain banyak proyek Infrastruktur Dranaise di pinggir jalan raya dan beberapa program bedah rumah, namun belum ada yang sampai ke pembangunan Sanitasi atau MCK terpadu di kampung – kampung. Sampai mau habis periode Bupati saat ini banyak prioritaskan pada Bina wilayah seperti tugu- tugu megah saja namun permukiman dengan Kawasan Industri dan Permukiman Kampung, masih banyak yang kumuh. Termasuk beberapa proyek, seperti Proyek Pipanisasi BGS di Bungah, ternyata mendahulukan sambungan pipa ke JIIPE dan Pelindo, bukan ke masyarakat serta saluran air ke persawahan atau ladang pertanian warga sekitar. Gugus Tugas Pemberantasan Kemiskinan Hanya Janji Manis politik saja, Sampai Periode Bupati Gresik Habis Masa jabatannya.
Di Jalan Usman Sadar gang 20 kelurahan Karangturi Gresik masuk ke kampung pojok, nampak ada sampah menumpuk dan sanitasi yang tidak layak
Sampai hari ini pihak Konsorsium PPKTI dan Subkon PT Gemilang, pelaksana Proyek Pipanisasi BGS Bungah, belum bisa dikonfirmasi, termasuk PDAM Gresik. Setidaknya hampir hampir 160 ribu warga miskin di Kabupaten Gresik, belum mendapatkan layanan sosial, MCK, Sanitasi, dan Infrastruktur Permukiman yang layak. Maka warga miskin masih sulit mendapatkan lingkungan yang Sehat, terrmasuk Rumah Kost – kostan di kampung , kawasannya terkesan kumuh dan sanitasi kurang layak.
Reporter: Hari Susilo