Situbondo || radarjatim.co – Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengungkapkan ingin membentuk kecamatan baru dengan nama Kecamatan Baluran. Keinginan tersebut disampikan saat bertemu dengan Bupati Bondowoso, Abdul Hamid Wahid, di Pendopo Bondowoso pada Rabu, 23 April 2025.
Yusuf Rio Wahyu Prayogo mengatakan, rencana pembentukan Kecamatan Baluran tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menguatkan identitas wilayah konservasi Taman Nasional Baluran yang secara administratif milik Situbondo.
Sosok yang akrab disapa Mas Rio itu menegaskan bahwa keberadaan Kecamatan Baluran penting untuk mendukung pengelolaan potensi wisata alam dan konservasi secara optimal.
“Saya berpikir, kita perlu memaksimalkan wisata yang ada, salah satunya yang ada di timur Situbondo, yakni Baluran. Dan sebagai bagian dari memaksimalkan usaha ini, saya berpikir harus ada Kecamatan bernama Baluran,” kata Mas Rio.
Lebih lanjut, Mas Rio juga menyoroti potensi strategis wilayah tersebut, terutama Desa Sumberwaru yang disebut sebagai salah satu desa dengan wilayah terluas di Indonesia.
“Desa Sumberwaru itu salah satu desa terbesar di Indonesia luasannya. Melihat data pengunjung selama 2024, pembangunan yang paling banyak dikunjungi wisatawan dalam maupun luar negeri berada di kawasan ini,” jelasnya.
Menurut Mas Rio, langkah awal untuk pengembangan wisata konservasi di Baluran dimulai dengan pembentukan kecamatan baru sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mengelola dan melindungi aset wisata nasional yang berada di wilayahnya.
“Termasuk juga hari ini kita datang untuk belajar ke Kabupaten Bondowoso yang berhasil membuat kecamatan bernama Ijen,” ujar Mas Rio.
Sementara itu, Bupati Bondowoso menyambut baik atas kunjungan Mas Rio dan Wabup Ulfiyah serta beberapa kepala dinas yang ikut bergabung.
“Kami menyambut baik silaturahmi Bupati dan Wakil Situbondo serta teman-teman OPD. Kita akan bersinergi dalam banyak hal ke depannya,” ujar sosok yang akrab disapa Ra Hamid.
Selain itu, Ra Hamid menambahkan bahwa salah satu sinergi yang dapat diusahakan ada dua, yakni di bidang wisata dan perguruan tinggi.
“Kebetulan kita sedang menggagas Selingkar Ijen dan kerjasama perguruan tinggi. Ini baru pertemuan pertama, kita akan banyak berkoordinasi lagi agar semakin lancar,” pungkasnya.
(her)