Gresik || radarjatim.co ~ Pemerintah Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyampaikan sosialisasi untuk kepastian anggaran perbaikan dampak gempa bumi Bawean segera cair. Mereka mulai mensosialisasikan teknis pencairan kepada 17 Kepala Desa di Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean.
Kepala BPBD Pemkab Gresik Sukardi saat sosialisasi menyampaikan nantinya proses perbaikan bangunan rusak akibat gempa akan dilakukan oleh masyarakat setempat.
“BPBD Gresik maupun BNPB akan bertugas sebagai pendamping selama proses perbaikan. Sedangkan untuk tim teknisnya tetap dari desa setempat,” ujarnya.
Dijelaskan, pihaknya sudah meminta kepala desa untuk menyampaikan kepada masyarakat agar melengkapi berkas administrasi. Seperti data kerusakan, dokumen tanah, serta administrasi pendukung lainnya.
“Selain melalui kepala desa, kami juga akan terjun langsung melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” terangnya.
Ia menambahkan, sebelumnya pihaknya juga telah menyerahkan data bangunan rusak. Jumlahnya mencapai 1.115 unit tersebar di 29 desa di Kecamatan Sangkapura dan Kecamatan Tambak.
“Rinciannya, 375 rumah rusak ringan, 628 rumah rusak sedang, dan 112 rumah rusak berat,” jelasnya.
Dikatakan, untuk perbaikan kerusakan akibat gempa akan menggunakan anggaran dari pemerintah pusat.
“Yakni, Rp 15 juta untuk rumah rusak ringan, Rp 30 juta untuk rumah rusak sedang, serta Rp 60 juta untuk rumah rusak berat. Total estimasi dana yang dari BNPB sekitar Rp 31 miliar,” tandasnya.
Sukardi Sapaan akrab kepala BPBD kabupaten Gresik berharap, anggaran perbaikan bisa dicairkan pada Desember mendatang. “Kalau bisa lebih cepat malah lebih baik. Ini kami juga Imbau warga untuk melengkapi dokumen persyaratan biar bisa segera ditindaklanjuti,” pungkasnya.
(Anam/Biro)