BERBAGI PENGALAMAN PENYEMBUHAN ALTERNATIF PENYAKIT STROKE

RADARJATIM.CO.,~Benar-benar pertemuan ini tiada direncakan sebelumnya. Di saat pendaftaran peserta didik baru (PPDB) jalur KIP (Kartu Indonesia Pintar) atau secara umum keluarga tidak mampu pada hari Senin, 20 Juni 2022 tepatnya pukul 09:15 WIB di salah satu sudut dekat Laboratorium Komputer SMA Negeri 1 Sangkapura mendapati seorang penderita struk. Beliau salah seseorang pendidik di MA Himayatul Islam (Himis, red) Desa Kebuntelukdalam Kecamatan Sangkapura Bawean Gresik Jawa Timur.

Nama beliau serupa dengan seorang tokoh dan penyair Pujangga Baru. Sebut saja Amir Hamzah atau yang lebih akrab disapa Pak Amer dalam hidup keseharian. Beliau berasal dari Dusun Patar Selamat Sangkapura. Setelah menikah dengan mojang desa, Desa Sidogedungbatu dikarunia tiga orang anak. Anak bungsunya kini sudah akan menduduki bangku sekolah lanjutan tingkat atas. Usia Pak Amir kini memasuki ke-56 tahun.

Cerita menarik telah dituturkan oleh beliau tentang dirinya yang terkena penyakit struk sebelah kanan.

Penyebab utama dari penyakit yang oleh orang dahulu dinamai penyakit “angin asmar” ini adalah banyak pikiran, terutama memikirkan anak-anak muridnya di sekolah. Tiba-tiba saja anggota tubuh sebelah kanan beliau seperti mati separuh (baca, Bawean: mate sasebek). Usaha pengobatan atau tindakan perawatan, Pak Amer dibawa ke klinik Harapan Bunda dengan menyebutnya dibawa ke dr. Gaul atau dokter Ina. Atas pertimbangan tertentu,

Baca Juga :  KATA PENGANTAR BUKU FIKIH SDGs

Pak Amer oleh pihak keluarga dibawa pulang ke kampung kelahirannya di Dusun Patar Selamat. Istri beliau benar-benar Soleha yakni di dalam keramaian tamu dan keluarga di tengah malam merasa “pengen” dan melayani suaminya, Pak Amer sebagaimana di waktu suaminya masih sewat.

Keajaiban seperti datang di malam itu. Sek libido dari Pak Amer turut terangsang sehingga terjadilah hubungan senggama dari suami istri. Usai menunaikan kewajiban berpahala setera membunuh seribu orang Baduwi sekali melakoninya, Pak Amer mendapatkan kejadian luar biasa. Beliau langsung mampu dan gesit berjalan menuju kamar mandi untuk bersuci dari hadits besar (Thohara,red).

Kejadian di luar perhitungan setelah terkena struk dengan cara tetap melakukan senggama yang dirangsang oleh seorang istri menjadi penyembuhan alternatif. Terkadang orang sakit banyak yang diperlakukan sebagai pasien tak berdaya.

Sebenarnya, Pak Amer sudah tiada berdaya secara fisik karena penyakit struk yang mendera. Kebanyakan orang yang menderita struk, terutama yang sudah berkeluarga “ogah” melakukan hubungan senggama karena menganggap pasangannya sudah tidak berdaya lagi. Pola pikir atau mindset seperti ini jangan lagi terjadi.

Selama salah satu pasangan ada yang masih sehat maka menurut pandangan Pak Amer tetaplah lakukan perangsangan karena syahwat atau hawa nafsu birahi mampu merangsang urat-urat lain setalah uratnya yang “satu” milik Pak Amer itu terangsang. Mungkin baru kali ini penderita struk mau berbagi secara blak-blakan atas pertimbangan betapa mahalnya nilai kesehatan. Berapa banyak biaya yang harus dirogoh dari kocek Pak Amer dan lainnya bila harus mengobati penyakitnya. Apalagi hingga sembuh total butuh proses dan waktu yang relatif lama.

Baca Juga :  Sharing Session RADARJATIM.CO Bersama Kepala Kemenag Gresik: Mengembangkan IPM Melalui Pendidikan yang Luar Biasa

Selanjutnya, tindakkan penyembuhan yang dilakukan oleh Pak Amer atas penyakit struk yang dideritanya dengan meminum air kelapa muda atau air degan tanpa gula sedikitpun. Air kelapa pada umumnya mengandung antitoksin atau bahan penetralisir segala racun dalam tubuh.

Tiadalah mengherankan bila orang keracunan selalu dilakukan tindakan pertama dengan peminuman air kelapa. Kegiatan jalan-jalan di pagi hari hanya sebagai terapi tambahan saja karena penyakit struk itu pada dasarnya disebabkan faktor pikiran yang mengganggu fungsi saraf sensorik dan motorik. Efek lain sebagai dampak dari seringnya minum air degan atau kelapa muda di saat penyakit struk mulai ada tanda-tanda menuju ke arah kesembuhan dapat menjadikan Pak Amer tampak awet muda. Hal ini terlihat dari potret terbaru beliau yang sudah berusia 56 tahun seperti wajah kaum remaja lekoran tahun saja. Hal ini bisa dilihat kemudahan wajah Pak Amer terbaru yang sempat “ambik gambar” pada hari Senin, 20 Juni 2022.

Usaha pendukung kesembuhan penyakit struk yang diderita, Pak Amer melakukan cara memijit dan memijatkan ke salah satu anak muda asal Dusun Gungtung (baca, Bawean: Ghuntong) bernama Syaifuddin. Pijatan Syaifuddin sebagai tukang “masase” autodidak dan bertangan dingin ini benar-benar memberikan pengetahuannya bagaimana memijit penderita penyakit struk yang benar dalam pandangannya. Umumnya orang yang tidak paham ilmu pijit-memijit dilakukan sekena dan seenaknya saja.

Baca Juga :  PEMRED dan Jajaran Redaksi RADARJATIM CO Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional

Menurut Syaifuddin yang dituturkan kembali oleh Pak Amer bahwa cara memijit penderita struk cukup di anggota tubuh yang “mati” saja. Kadang orang sembarangan memijit di batang leher kanan-kiri dan kepala karena dianggap sumber atau pusat pemicu munculnya penyakit struk. Tabib tukang pijat Syaifuddin rupanya memiliki jam terbang panggilan hingga ke beberapa negara Jiran atau negara tetangga karena banyak berjodoh dalam hal pengobatan alternatifnya. Kini, beberapa pasien dalam proses penangan olehnya.

Betapa rasa kagum dan terbelalak di saat melihat Pak Amer sehat seperti sedia kala. Biasanya, penderita struk bicaranya pelat (baca, Bawean: selot), berjalan pun sulit karena yang terkena bagian tangan dan kaki.

Sementara lidah turut terimbas oleh penyakit yang paling banyak diderita masyarakat pada umumnya. Hebatnya lagi, saat dimintai keterangan atas pengalaman penyakit struk yang dideritanya, Pak Amer santai menjawab sambil “rokoan” tanpa sisa beban sedikitpun. Semoga tetap sehat dan barokah usianya. Amin, Alhamdulillah…!

 

Penulis: Sugriyanto