Penulis: Melly Berlian Nafisa, Mahasiswi Fakultas Agribisnis Universitas Muhammadiyah Malang
LUMAJANG [www.radarjatim.co~Indonesia adalah salah satu negara berkembang dimana 80% penduduknya bermata pencaharian pokok disektor pertanian. Salah satu sasaran pembagunan pertanian antara lain adalah pembangunan yang mencakup peningkatan produksi pertanian tanaman pangan melalui berbagai usaha. Peningkatan produksi pangan seperti beras, palawija, dan produksi pangan yang berasal dari hortikultura (sayuran dan buah-buahan) adalah ditujukan untuk membantu terjaminnya pangan yang cukup dan memperbaiki taraf hidup petani.
Pisang merupakan salah satu buah yang dapat berproduksi tidak mengenal musim.Pisang juga banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar hal ini disebabkan karena buah pisang mudah didapat dan harganya relatif murah, pisang juga mempunyai banyak kandungan gizi yang baik. Lumajang merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Timur yang dijuluki sebagai kota pisang, karena di Lumajang sangat mendukung cuaca, iklim, dan tanah subur untuk ditanami buah pisang. Lumajang sendiri terdapat banyak jenis jenis pisang seperti pisang mas, pisang berlian, pisang agung, dan masih banyak yang lain.
Pisang merupakan salah satu komoditas buah buahan yang memiliki sifat tidak tahan lama dan mudah rusak maka dari itu dibutuhkan pemasaran yang cepat dan baik agar lebih efisien.
Produksi pisang yang ada di Kabupaten Lumajang sudah banyak yang dikirim ke luar kota.
Pemasaran atau penjualan pisang di Lumajang paling banyak ada di daerah Senduro dan Ranuyoso, karena di sana biasanya para tengkulak atau konsumen mencari buah pisang untuk di jual, dikonsumsi atau buat baham produksi dari pisang. Tetapi saat ini pemasaran pisang kurang efisien karena menurut saya banyak pisang yang busuk atau tidak layak konsumsi ketika sudah sampai tempat tujuan. Menurut saya seharusnya pemasaran pisang bisa dikirim pada saat setengah matang karena pisang jika terkena panas akan cepat matang dan membusuk.
Strategi pemasaran meliputi sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli. Rencana pemasaran harus efektif karena menurut saya pemasaran sendiri memberi dasar bagi petani untuk mengambil langkah yang akan datang agar lebih baik lagi. Pemasaran jika tidak sesuai dengan rencana akan banyak menghabiskan biaya dan merugikan para petani sendiri.
Besarnya margin pemasaran pada berbagai saluran pemasaran dapat berbeda, karena tergantung pada panjang pendeknya saluran pemasaran dan aktifitas-aktifitas yang telah dilaksanakan serta keuntungan yang diharapkan oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran.
Keuntungan biaya pemasaran, biaya pemasaran merupakan sejumlah pengeluaran atau pengorbanan yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam proses pemasaran pisang. Pemasaran sendiri adalah selisih harga jual ditingkat produsen dengan harga yang diterima oleh konsumen akhir. Pemasaran berbeda beda tergantung jenis pisang, bila nilai margin pemasaran pada suatu pemasaran lebih kecil dari nilai margin pemasaran pada saluran lebih kecil dari nilai margin pemasaran pada saluran yang lain, maka saluran pemasaran tersebut dikatakan paling efisien.
Distribusi Keuntungan adalah pembagian keuntungan antara lembaga pemasaran pada setiap saluran pemasaran yang terlibat. Pemasaran dikatakan adil atau merata apabila nilai distribusi keuntungan sama, jika distribusi keuntungan lebih kecil maka pemasaran dikatakan tidak adil atau tidak merata. Kendala lembaga pemasaran banyak orang yang mengaku bahwa margin harga yang rendah.
Lembaga pemasaran ini biasanya membeli pisang di petani dengan harga yang mahal sedangkan pada saat menjual lembaga pemasaran ini menjual pisang dengan harga yang murah, murah artinya dengan menjual lebih dari harga beli tapi ketika pisang banyak di pasaran terpaksa harus menjual dengan harga yang murah baik itu dibawah harga beli dipetani maupun lebih rendah sedangkan lembaga pemasaran ini juga menanggung biaya transportasi. Lembaga pemasaran ini untuk mendapatkan keuntungan yang lebih para lembaga pemasaran harus mengusai pasar, harus mengetahui dimana kurangnya pisang dipasar tersebut dan memilih menjual pisang pada harga pasar tertinggi.
Lembaga pemasaran menghadapi kendala pada saat melakukan pemasaran yaitu keinginan konsumen berbeda-beda. Setiap konsumen yang datang menginginkan jenis pisang yang berbeda-beda, sesuai dengan keinginan dan kebutuhan para konsumen tersebut. Hal ini yang menjadi kendala bagi para lembaga pemasaran karena keinginan dari konsumen terkadang tidak bisa dipenuhi.
Pada saat pisang sudah banyak di para pedagang pegumpul besar, otomatis para pedagang pengumpul ini menjual dengan harga yang sangat murah mengingat sifat pisang yang mudah rusak dan harga yang dimintapun sangat murah oleh pedagang besar karna stok pisangnya sudah sangat banyak, maka dari itu seharusnya ada banyak usaha pengolahan pisang khususnya di Lumajang agar para pedagang pengumpul bisa bermitra dengan para pengusaha yang mengolah produksi pisang.
Kendala waktu tempuh yang lama lembaga pemasaran dengan alasan ketika mengirimkan pisang dibutuhkan waktu beberapa hari sehingga produksi pisang bisa sampai ke tangan pedagang pengumpul atau konsumen. Konsumen umumnya menginginkan kondisi pisang dengan kulit luar yang mulus tanpa cacat, ini yang kurang diperhatikan petani saat panen dan pasca panen. Selain itu strategi pengembangan juga merupakan kendala dengan mencermati perkembangan neraca perdagangan ekspor impor produk pisang, perlu penanganan yang serius dari semua pihak yang terkait baik antara instansi pemerintah, swasta, serta stakeholder lainnya.
Penanganan secara bersama sama dengan mengintegrasikan strategi yang berorientasi internal dan eksternal yang dilakukan secara konsisten dan berkesungguhan. Operasional penyebarang dan pengembangan komoditi pisang juga mempunyai kendala, misalnya penyebaran bibit pisang yang kurang merata, hama dan penyakit serta cara menanam yang kurang baik. Hal – hal inilah yang merupakan kendala – kendala yang di hadapi dalam pengembangan produksi pisang. Berharap seandainya kendala – kendala ini dapat diatasi mungkin produksi pisang tiap tahunnya dapat meningkat dengan drastis.
