Dana CSR Milyaran, Dinilai Minim Manfaatnya, Hanya Bersifat Monumental

Foto: Bangunan landmark gajah mungkur yang dinilai sia-sia sementara ada kebutuhan lingkungan lain yang urgent terabaikan seperti penanganan sampah untuk keberhasilan lingkungan

 

Gresik [radarjatim.co~ Menyikapi tentang maraknya postingan di grup-grup medsos Gresik di FB (facebook) oleh netizen, Selasa (09/02/2021). terkait kondisi kendaraan angkutan sampah DLH (Dinas Lingkungan Hidup) Kabupaten Gresik, yang sangat memprihatinkan karena tutup bak truck yang berlubang menganga.

Di kota Gresik sendiri ada ribuan industri, baik industri skala kecil, menengah maupun skala besar. Industri nasional maupun Internasional (PMA). tentunya juga memberikan dampak peningkatan ekonomi, dampak sosial juga lingkungan. Namun yang bikin miris, pemerintah daerah dibawah kepemimpinan Sambari ternyata kurang jeli dalam memanfaatkan dana CSR dari perusahaan atau industri yang ada.

Baca Juga :  Eks Ketum PWI Pusat Hendri CH Bangun Dilarang Berkantor di Gedung Dewan Pers dan PWI DKI Jakarta

Ini terbukti dari sekian banyak dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang dikeluarkan oleh perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan BUMN yang ada di kota Gresik, terasa tidak begitu bermanfaat buat perkembangan daerah, lingkungan dan kemaslahatan masyarakatnya..

Foto: Bak Truk pengangkut sampah keropos, berlubang dan Rusak tidak tertangani dengan alasan tidak ada Anggaran perawatannya sementara Dana CSR miliaran Rupiah tidak tepat sasaran 

Harusnya pemerintah daerah bisa mengoptimalkan dana-dana CSR dari perusahaan-perusahaan yang ada dengan menambah TPA, menambah RTH (Ruang Terbuka Hijau) atau minimal memperbaiki mobil truck pengangkut sampah DLH (Dinas Lingkungan Hidup) yang katanya tidak ada anggarannya.

Baca Juga :  Eksekusi Rumah di Malang Berdasarkan Putusan Hukum Tetap

Jangan malah digunakan untuk membangun mercusuar atau landmark yang hanya bersifat monumental atau tetenger bagi Bupati yang saat itu menjabat. Yang tentu manfaatnya tidak bisa dirasakan masyarakat secara langsung, selain hanya sebagai tambahan ikon kota Gresik atau sebagai wahana selfi-selfi bagi sebagian masyarakat.

Baca Juga :  DIALOG KEBANGSAAN : MERAJUT KEBERSAMAAN DALAM SEMANGAT KEBANGSAAN

Terbukti dengan banyaknya bullyan oleh netizen di medsos, terkait pembangunan landmark patung Gajah Mungkur. yang terletak di perlimaan Sukorame, yang bersumber dari CSR PT Petrokimia Gresik.

Semoga dengan bergantinya kepemimpinan dibawah kendali Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah. Yang masih muda, fresh dan enerjik, Kota Gresik kedepan pembangunannya bukan monumen oriented. Tetapi lebih membangun SDM masyarakatnya, memajukan pelaku UMKM dan menata birokrasi berdasarkan kompentensi dan jenjang eselonnya, bukan berdasarkan ABS (asal bapak senang). (Mad)