Dua ular dibunuh daripada membahayakan warga pemukiman Pilangrejo Permai (Foto : Radarjatim/Nawan)
Radarjatim | Madiun – Menjelang musim hujan tiba menjadi momen yang cukup menyenangkan bagi warga ketika telah menjalani musim kemarau dengan terik panasnya yang menyengat.
Namun,kejadian tak terduga terjadi di wilayah perumahan Pilangrejo Permai Wungu Madiun.
Beberapa anakan ular di waktu menjelang Isya muncul di jalan umum masuk Perumahan Pilangrejo,atas kesigapan warga yang jeli segera memburu dan membunuh ular yang diketahui berjenis bandotan macan atau dalam bahasa latinnya disebut Calloselasma rhodostoma.
Ular bandotan biasa disebut dengan ular tanah. Ular bandotan masuk kategori ular berbisa dengan racun tinggi atau high venom.
Punggung ular ini berwarna cokelat agak kemerahan. Bagian tengah punggung dihiasi motif segitiga warna cokelat gelap yang dipadu warna terang kekuningan. Keseluruhan warna punggung ular itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di permukaan tanah, di antara dedaunan kering atau bebatuan.
Alle seorang warga perumahan yang pertama kali melihat jalannya ular tersebut dengan sigap segera mengambil sabit yang kebetulan ditaruh di depan teras rumahnya dan segera membunuh ular tersebut.
Tak berselang lama setelah membunuh ular tersebut,ditemui kembali jenis ular yang sama dengan jarak kurang lebih 3 mtr.
“Ketika melihat ular tersebut ketika jalan,saya segera mengambil sabit untuk segera membunuhnya daripada masuk pemukiman warga,jelasnya Rabu (02/10).
Setelah membunuh ular tersebut dan bermaksud untuk mengembalikan sabit,ternyata ada lagi seekor ular yang sama dengan jarak kurang lebih 3 mtr dari lokasi pertama,saya habiskan sekalian agar tak membahayakan warga,tukas Alle.
Sekedar informasi bahwa ular ini dijuluki si pemalas karena tidak pernah kabur bila didekati manusia. Meski begitu, ketika manusia lengah, ular bandotan bisa dengan cepat menggigitnya dengan bisanya yang berbahaya.
Pewarta : Nawan
Kord Liputan Nasional