Surabaya || RADAR JATIM.CO –Universitas Ciputra kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program wirausaha kreatif. Melalui Program Kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Tim Pengusul diketuai oleh Dr. Olivia Gondoputranto, S.Sn., M.M, Jurusan: Fashion Design And Business, anggota 1. Dr. Soelistyowati, S.Pd., M.Pd., Jurusan: Fashion Design And Business dan anggota 2. Dr. Lexi Pranata Budidharmanto S.Kom., M.B.A., M.M., C.E.M., CIQaR., CHE., Jurusan: Hospitality with Technology (HospiTech). Tujuan program ini untuk dapat memberikan pendampingan kepada 11 anggota Komunitas Kelompok Kinarya Digdaya (Disabilitas Giat Berdaya) dengan fokus pada pemanfaatan limbah kain perca menjadi produk fashion bernilai jual.
Program ini mendapatkan dukungan penuh dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia melalui skema hibah pendanaan 2025. Dukungan tersebut menjadi modal penting bagi keberlanjutan program, sekaligus wujud nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat.
Tim Universitas Ciputra dan Anggota Kelompok Kinarya Digdaya
Pemberdayaan Melalui Fashion Berkelanjutan
Pendampingan yang dilakukan meliputi pelatihan keterampilan mengolah kain perca menjadi produk fashion inovatif. Produk yang dihasilkan di antaranya berupa aksesori, obi belt, vest rompi, serta tas suvenir. Seluruh produk tersebut diproduksi dengan memanfaatkan sisa potongan kain (perca), sehingga tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga mendukung konsep ramah lingkungan dan gerakan menuju ekonomi sirkular. “Melalui program ini, kami berharap komunitas mampu mengembangkan usaha mandiri yang berkelanjutan, sekaligus mendukung gerakan ramah lingkungan dengan memanfaatkan limbah tekstil,” ujar ibu Olivia Gondoputranto, sebagai ketua Tim Pengabdi Masyarakat dari Universitas Ciputra.
Pendampingan Pelatihan Membuat Aksesori
Mendorong Kemandirian dan Kreativitas
Kelompok Kinarya Digdaya sendiri merupakan komunitas kreatif yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga di wilayah Sidoarjo, mereka memiliki sebuah workshop tergabung dalam komunitas perempuan Kinarya Digdaya (Disabilitas Giat Berdaya) yang berlokasi LBK (Loka Bina Karya) LEBO Jl. Raya Lebo, Sidoarjo. Dengan adanya pendampingan untuk meningkatkan keterampilan serta memperluas jaringan pemasaran. Terbukti Keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk berkarya dan mandiri secara ekonomi, kelompok ini mandiri dan aktif. Menurut Ibu Soelistyowati Tim universitas Ciputra, “Pada dasarnya para ibu-ibu ini sudah memiliki keterampilan dasar dalam membuat produk, sehingga melalui program ini kami hanya membantu mengasah kreativitas dan memperkuat aspek kewirausahaannya.” Hal senada juga disampaikan oleh Bapak Lexi yang menambahkan, “Selain keterampilan membuat produk, kami juga membekali para anggota mengajak para ibu-ibu untuk memanfaatkan media sosial dengan membuat konten berjualan yang lebih kekinian, sehingga produk mereka bisa lebih menarik minat pembeli”. Ditambahkan juga bahwa,
Hasil Produk Obi Pemanfaatan Sisa Bahan Perca
Sumber: Koleksi Kelompok Kinarya Digdaya (2025)
“Kami tidak hanya fokus pada pelatihan keterampilan teknis, tetapi juga membangun kapasitas
bisnis, menumbuhkan kepercayaan diri, dan membuka akses ke pasar yang lebih luas,” jelas
Olivia Gondoputranto, Ketua Tim PKM. Dengan semangat ekonomi sirkular, program ini menekankan upcycling limbah kain menjadi produk fesyen modern seperti obi, vest, dan aksesori, sejalan dengan gerakan global keberlanjutan dan Sustainable Development Goals (SDG) 5, 8, dan 12.
Program ini juga menekankan pentingnya nilai tambah dari produk lokal. Kreativitas dan inovasi di bidang fashion diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perekonomian masyarakat sekaligus memperkuat identitas budaya lokal.
Hasil Produk Tas Suvenir Pemanfaatan Sisa Bahan Perca
Sumber: Koleksi Kelompok Kinarya Digdaya (2025)
Hasil Produk Aksesori Kalung Dari Sisa Bahan Perca
Sumber: Koleksi Kelompok Kinarya Digdaya (2025)
Harapan Ke Depan
Kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas lokal, dan dukungan pemerintah menjadikan PKM
Digdaya sebagai model pemberdayaan perempuan disabilitas yang dapat direplikasi di berbagai daerah. Inisiatif ini menegaskan bahwa keberlanjutan dan inklusi sosial dapat berjalan beriringan,
sekaligus memperkuat peran masyarakat dalam membangun ekonomi kreatif yang ramah lingkungan. Kisah sukses Digdaya menginspirasi banyak pihak bahwa perubahan besar dapat dimulai dari komunitas kecil. Dengan kerja sama yang erat, pemanfaatan limbah kain bukan hanya
menghasilkan produk fesyen bernilai, tetapi juga merajut kemandirian dan harapan baru bagi perempuan disabilitas di Indonesia. Melalui PKM ini, Universitas Ciputra berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam mengembangkan potensi masyarakat melalui pendekatan kewirausahaan. Keberhasilan program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi komunitas lain untuk berinovasi, berdaya, dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia.
