Malang[radarjatim.co~Tujuan wisata baru di kota Batu yang paling banyak di kunjungi saat ini Batu Love Garden (Baloga). Wahana wisata seluas 7 hektar yang berlokasi di Jalan Raya Pandanrejo, Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji.
Baloga ,menyuguhkan sekitar 600-an jenis tanaman, bunga hias, sayuran, buah-buahan, kupu, serangga dan lainnya. Dibuka mulai pukul 08.30-16.30 WIB, dengan tiket Rp.60.000 weekday dan Rp.80.000 weekend.
Sejak dibuka Sabtu (19/12/2020), animo pengunjung semakin tinggi. Sebagai wujud pelayanan maksimal kepada pengunjung, sekaligus puncak persembahan Baloga untuk menutup liburan akhir tahun 2020 manajemen Baloga mempersembahkan parade kendaraan hias, di spot Dubai Miracle Garden, Baloga, Sabtu (26/12/2020).
“Parade kendaraan hias ini masih trial. Namun nanti rencananya akan kami gelar tiap akhir pekan mulai tahun 2021,” ungkap Dirut Baloga, Isa Mei Wahyuni, kepada Radar Jatim. co
Batu Love Garden (Baloga) terdapat beragam wahana, mulai illusion floral art, beauty in black, area weeding,
cafe herbal baloga, house of mushroom, aquascape, anggrek cafe, tropical fruit garden, hidroponik, aquaponik, bonsai corner, rose garden, rumah kupu, all about orange, green house walang, green house begonia, baloga market, facade, dan lainnya.
“Baloga memiliki keunikan tersendiri, dengan menghadirkan beragam tanaman bunga, buah, sayuran, serangga dan keunikan lainnya, baik dalam negeri maupun luar negeri. Dimana ada edukasi rantai kehidupan yang saling keterkaitan,” ungkap Marketing and Public Relation Manager Jawa Timur Park Grup, Titik S. Ariyanto.
Titik menambahkan warna-warni aneka tanaman ini sebagai salah satu imun untuk meningkatkan mood dari rasa stres. Sekaligus imun dalam menghadapi pandemi covid-19. Selain tetap menerapkan protokol kesehatan.
Bagi masyarakat yang ingin merasakan beragam jenis buah, aneka tanaman dan sayuran, bisa membelinya di Baloga Market.
Dengan hadirnya wahana baru Baloga di Kota Batu, diharapkan mampu mengangkat kearifan lokal dan perekonomian para petani di Kota Batu dan sekitarnya. Pasalnya, tanaman bunga dan buah yang diusung merupakan sinergi dan kreasi petani setempat.
“Melalui desa, kami mengajak mengangkat potensi yang ada. Yang kami sajikan disini adalah percontohan. Mana tanaman yang cocok ditanam disini. Tak hanya petani, namun juga mengkolaborasikan dengan perguruan tinggi di Malang, Balijestro dan lainnya melalui teknologi terbaru yang dimiliki,” pungkas Manajer Operasional, Yusuf Indra Hermawan.
(Red)