Photo ilustrasi Orang miskin dilarang sekolah sebab tidak ada biaya, sungguh ironis
GRESIK [RADARJATIM. CO- Warga Desa Bungah mengeluhkan biaya paketan Belajar Daring atau Online. Salah satu warga, Mohammad Arifin menyampaikan keluhannya pada awak media “Selama ini biaya belajar daring lumayan terasa berat bagi wali murid, anak saya di Madrasah Ibtidaiyah Kelas 3, sangat keberatan dengan tambahan biaya kuota, Internet sebab masih banyak kebutuhan pokok lainnya yang lebih mendesak. Selama ini belum ada bantuan dari pemerintah atau sekolah, bagaimana solusi biaya paketan belajar daring. Setidaknya saya mengeluarkan biaya dari kocek sendiri Rp. 50.000 -100.000 an, belum biaya SPP bulanan, serta lainnya” Senin (10/08/2020).
Warga Desa Bungah Kecamatan Bungah Wali murid , Moh .Arifin saat membantu anaknya untuk mencarikan materi belajar, di Balai Desa Bungah yang ada Fasilitas Wifi Gratis
Ditambahkan Arifin, dulu sempat muncul Rencana Program Mobil Wifi jaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), namun sampai sekarang apakah diteruskan oleh Presiden Jokowi, kami belum tahu. Selain itu Perpustakaan Keliling dengan Fasilitas Wifi juga pernah muncul.
Aktivis Pendidikan dan Sosial, Rina Damayanti juga Koordinator Emak – emak Korban Rentenir menyampaikan “Setidaknya emak – emak merasakan Belajar Daring ini, ada beban tambahan dalam biaya pendidikan yang ditanggung emak – emak, katakan sehari bisa Rp. 20.000 minimal yang dikeluarkan oleh emak – emak. Belum lagi yang lainnya, sementara kebutuhan hidup lainnya juga harus dipenuhi, seperti belanja kebutuhan makanan, serta tagihan lainnya” jangan sampai terkesan image ” masyarakat miskin tidak boleh sekolah (belajar) gegara tidak mampu biaya, padahal itu kewajiban Pemerintah menanggung Pendidikan dasar hingga menengah atas, pungkasnya
Ditandaskan Rina bahwa dulu Pemerintah Kabupaten Gresik pernah melansir rencana “Pemasangan dan Distribusi Wifi Gratis”, yaitu disambungkan ke Warung Kopi yang belum pasang Wifi, kemudian ke spot – spot publik, termasuk di fasum – fasum dan fasos, namun sampai sekarang belum terwujud, Sudah saatnya Pemdes setempat menyediakan layanan internet dengan memasang Wi-fi gratis di Kantor Balai Desa, untuk membantu mengurangi beban warganya yang kurang mampu membeli paketan internet, imbuh Rina.
Reporter: Harsus