Kerajinan Anyaman Tikar Pandan Warga Desa Gunungteguh Sangkapura Butuh Stimulus Bantuan dari Pemkab Gresik
GRESIK [RADARJATIM. CO-Usaha mikro kecil dan Menengah (UMKM) yang kini terhempas akibat wabah COVID-19 di Desa Gunungteguh, Sangkapura, nampaknya harus segera mendapatkan stimulus agar bisa kembali memutarkan roda usaha yang sempat tersendat.
“di Desa Gununhteguh ada usaha Tikar Pandan dan menjadi pihak yang terdampak cukup parah karena COVID-19. Kita minta kepada Pemerintah untuk berbagi Bantuan agar mereka bisa kembali berusaha, karena permintaan konsumsi sangat berkurang,” kata Kades Gunungteguh, Sangkapura, Abdul Haris, Selasa (25/8).
Menurut Haris, Sebagian Pelaku Usaha yang kreatif dan memiliki sumber daya, bisa mengalihkan bidang usahanya sehingga tetap bertahan di tengah badai wabah COVID-19. Misalnya mereka beralih menjadi penjahit masker. Meski tidak sebaik usaha awal, tetapi setidaknya ada uang yang terus berputar.
Namun sebagian besar tidak bisa beralih usaha sehingga tidak bisa beroperasi sehingga memang butuh stimulus untuk bisa bangkit kembali setelah wabah COVID-19 bisa dikendalikan.
Diketahui, Sentra Anyaman Bawean berada di Desa Gunung Teguh Kecamatan Sangkapura. Sekitar 5 KM dari pelabuhan Sangkapura. Sentra Anyaman Tikar ini menyediakan berbagai jenis souvenir berbahan anyaman dari pandan. Mulai dari tikar, tas, dompet, topi, sajadah, dan produk anyaman lainnya.
Kelebihan anyaman ini, selain hasil anyaman yang lebih rapi dan halus, juga memiliki corak dan warna yang bervariasi. Produk anyaman ini merupakan hasil kerajinan warga yang dikelola oleh desa setempat.
Di Sentra Anyaman Tikar Gunungteguh ini, wisatawan tidak hanya dapat membeli atau belanja produk kerajinan tersebut tapi juga dapat melihat proses produksinya, bahkan, dapat belajar menganyam sendiri dengan panduan pengrajin.
( Red/Yud )