Sharing Session RADARJATIM.CO Bersama Kepala Kemenag Gresik: Mengembangkan IPM Melalui Pendidikan yang Luar Biasa

Penulis: Dr. H. Moh. Ersat, M.HI (Kepala Kemenag Kabupaten Gresik)

 

Gresik | RADARJATIM.CO~Dalam rangka upaya memaksimalkan peningkatan dan pengembangan IPM (Indeks pembangunan manusia) salah satunya dari unsur Pendidikan, Kepala kemenag (kementrian agama) Kabupaten Gresik punya keinginan yang luar biasa yang wajib mendapat support dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik Propinsi Jawa Timur

Kepala Kemenag Kabupaten Gresik, Dr. H. Moh. Ersat, M.HI saat ditemui rekan media Radarjatim.co meluangkan waktu untuk sharing session atau diskusi mengenai perkembangan pendidikan terutama setingkat MA (Madrasah Aliyah), dalam sharing session tersebut kemenag menyampaikan keinginan membesarkan mengembangkan IPM di kabupaten Gresik itu sangat luar biasa.D

Saat Gelar sharing session Pemimpin Redaksi radarJatim.co, Sahar Sulur dan Kabiro Gresik, Ahmad Rois  bersama Dr. H. Moh. Ersat, M.HI (Kepala Kemenag Kabupaten Gresik, Rabu (29/11/2023) 

Tolak ukur pendidikan salah satunya dari lamanya mereka bersekolah, mirisnya anak Gresik yang bersekolah melanjutkan diluar Gresik dianggap tidak melanjutkan sekolah menurut BPS (Badan Pusat Statistik), satu- satunya jalan adalah membentuk sekolah Madrasah dambaan/idaman di sini, agar anak-anak disini tidak keluar dari Gresik, Ungkap Dr. H. Moh. Ersat, M.HI (Kepala Kemenag Kabupaten Gresik)

Beliau mengatakan supaya terus berfikir kreatif dan munculkan ide ide brilian para kepala sekolah yang bisa meningkatkan keinginan anak-anak atau para wali murid ini menyekolahkan di wilayah kabupaten Gresik.

Baca Juga :  Mahasiswa STAIHA yang Mengikuti Kuliah Kerja Nyata, Divaksinasi Covid -19.

“Saya selalu bilang kepada setiap kepala sekolah, ayo berfikir terus dipacu kreatifitasnya, agar anak-anak ini tidak sampai sekolah keluar dari gresik”, Ucap Ersat sapaan akrabnya.

Selain itu saya juga sangat terimakasih teman-teman pers mau membantu memberitakan segala aktifitas atau prestasi yang mereka raih” seperti di MTsN, MAN 1 ataupun MAN 2 Gresik, jadi insyaallah pasti ada efek bagi mereka juga dalam perbandingan orang tua dalam memilih sekolah yang sungguh-sungguh bertujuan menciptakan siswa berprestasi baik dalam tingkat akademik maupun nonakademik, Ujarnya.

“Saya bukan asli gresik lho, saya asli sampang, cuma penerimaan pertama saya di Sidoarjo, tapi saya juga berkeinginan meningkatkan IPM kabupaten Gresik, salah satunya menambah lagi sekolah tingkat MAN 3 di  kabupaten Gresik”

Kita punya tanah sekitar 6300 di wilayah Bunder dekat pintu gerbang kanan jalan,asal usunya dulu dikasih pemkab di era Bupati Sambari, namun masih berbentuk lahan tambak, namun dalam persyaratan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yg dibutuhkan itu harus berupa tanah rata/datar, jadi harus di uruk terlebih dahulu, Ungkapnya.

“Untuk pembiayaan menguruk lahan tambak, tempo hari kami sudah menghitung biaya yang dibutuhkan itu mencapai 2.1 M, maka dari itu jika sudah di uruk tinggal ajukan SBSN langsung turun dibangun insyaallah sudah termasuk mega bangunan nantinya, apalagi inikan termasuk wilayah kota, keinginan saya nantinya bisa menjadi Madrasah terpadu/dambaan”

Baca Juga :  Memeriahkan Kebersamaan: Lomba Seru Anak dan Orang Tua di TK Al-Istiqomah Tlogomas

Saya hanya berharap keseriusan dan kepedulian dari Pemkab/Pemda Gresik, suatu daerah akan maju, jika IPMnya berseimbang ada 3 fakto diantaranya dari segi Pendidikan, Ekonomi, juga Kesehatan, dan bisa dicek dimana terdapat daerah dengan IPM tinggi pasti disana Pendidikannya tinggi atau terbaik juga, dan MAN saat ini kita masih kalah dengan sidoarjo, karena daya saing mereka luar biasa, nah kita gimana mau bersaing satunya di bunga satunya di benjeng, Curahan hati Dr. H. Moh. Ersat, M.HI (Kepala Kemenag Kabupaten Gresik)

“Saya itu bukan asli Gresik tapi saya berkeinginan ada Madrasah yang diperhitungkan atau biasa disebut madrasah dambaan, Gresik ini terkenal dengan Kota santi, Kota wali, bahkan untuk pengunjung ziarah saja ribuan yang datang ke Gresik lho”.

Menurut beliau, Apabila pendidikan agamanya atau tingkat Madrasahnya tidak maju sebenarnya itu suatu ironis, “saya pernah kemalang itu profesornya saja dari Gresik, di Surabaya tidak sedikit dari Gresik, di Jakarta pun tokoh-tokoh Nasional di Jakarta banyak juga dari Gresik.

Baca Juga :  PERSATUAN JURNALIS INDONESIA (PJI) TIDAK MEMBELA "JURNALIS ABAL-ABAL"

Beliau juga berkeinginan suatu saat kita kumpulkan tokoh-tokoh Nasional asal Gresik baik akademisi, pengusaha atau para pejabat, mari kita berfikir untuk perkembangan Kabupaten Gresik, IPM kita masih Nomor 9, Kabupaten Sidoarjo berada di Nomor 3, Diantaranya Surabaya, Malang, Sidoarjo, Kediri, Madiun, Mojokerto, Pasuruan baru Gresik urutan ke 9.

Masalahnya Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) kita hanya cukup membayar guru dsb, sedangkan SBSN untuk Pendidikan berbunyi lahan/tanah harus siap bangun, maka dari itu hambatan kita tanah memang sudah ada tapi masih berbentuk tambak harus di uruk dulu, dan dari kemenag saya akui dana dari mana untuk hal itu, jika dari Pemkab atau dari DPRD bisa menyarikan kerjasama dengan perusahaan yang berada di Gresik ini untuk menguruk saja selesai maka SBSN ini akan langsung turun kita bisa lanjutkan ke tahap pembangunan, Lanjut beliau.

Pada intinya semua tergantung keperdulian dari pihak Pemerintah Kabupaten Gresik, ini juga kan demi perkembangan IPM di Kabupaten Hresik bukan dalam hal lain, saya ulangi lagi meskipun saya bukan asli Gresik tapi keinginan membesarkan mengembangkan Gresik itu Alhamdulillah sangat luar biasa, Pungkasnya.

 

(Red)