RADARJATIM.CO.~ Destinasi wisata yang masih tergolong tahan banting akan nilai eksotiknya berupa objek wisata pantai Selayar. Sejak zaman dahulu hingga sekarang salah satu jujukan wisata yang masih diminati oleh Wisnu dan Wisman tetap pantai Selayar. Dukungan eksistensi tempat wisata Pulau Selayar yang terletak di Desa Sungairujing Kecamatan Sangkapura sebagai objek wisata idaman terlihat dari arah telunjuk patung tentara di kantor Koramil 0817/17 Kecamatan Sangkapura menuju ke Pulau Selayar atau Pulau Noko yang bersebelahan dengan WBS (Wisata Bahari Selayar).
Hal ini disengaja atau tidak oleh perancang arca tentara tersebut tak terbantahkan lagi faktanya. Bahkan, Bupati Gresik H. Fandi Ahmad Yani bersama rombongan dalam kunjungan kerja perdananya ke Pulau Bawean beberapa waktu silam setelah dilantik turut meresmikan dibukanya destinasi Pulau Selayar yang menjadi salah satu ikon pulau wisata Pulau Bawean dengan daya tarik bak magnet berkutup adhesi bagi para pengunjungnya.
Usaha sadar dan terencana, baik dari pihak pemerintah kabupaten Gresik dan Provinsi Jatim telah berkontribusi dalam pemenuhan infrastruktur akses menuju titik lokasi. Pelebaran jalan dan pelengkapan sarana pendukung lainnya terus ditingkatkan seiring dengan tuntutan kebutuhan menuju SOP objek wisata yang memiliki kelayakan pada umumnya. Pihak pengelola bersama pemerintahan Desa Sungairujing melakukan pembenahan di sana-sini terkait dengan kenyamanan dan pelayanan prima bagi para pengunjung. Di area lokasi dibuatkan dangau atau “dhurung” khas Bawean sebagai tempat jamuan dan melepas lelah penuh kenaungan.
Beberapa asesoris sarana bersantai bersama keluarga telah tersedia pula. Tempat berfoto-foto sampai tempat acara bakar ikan telah dipersembahkan buat para pengunjung yang membutuhkannya. Pengadaan MCK dan sarana untuk beribadah pun menjadi prioritas.
Sebelum jalan masuk menuju titik lokasi Pulau Selayar lewat jalur utara, berupa jalan utama masuk dari arah Dusun Duku, dulunya para pengunjung melewati jalan pintas dan terdekat di bibir pantai atau tepi pantai Dusun Tajung Timur (kawasan Bulerengan) dengan melintasi pematang sawah dekat rimbunan pohon bakau dan nipah. Akibat abrasi menahun dari hantaman ombak pantai yang ganas di setiap musim barat maka punahlah jalan alami tersebut. Hampir seluruh pengunjung yang hendak bertamasya ke Pantai Pulau Selayar di Dusun Terosan Desa Sungairujing cukup berjalan kaki melintasi jalan di bibir pansel (pantai selatan,red). Kini jalan lama itu sudah tinggal kenangan semata. Seiring dengan kemajuan zaman atas ramainya kendaraan bermotor, baik roda dua maupun roda empat menuju titik lokasi maka pihak pemerintahan desa mencari jalan pengganti lewat jalur utara.
Pada saat ini yang menjadi kegundahan serta “geremeng” para pengunjung Wisata Bahari Selayar belum adanya vendor seluler pendukung yang dapat meneruskan sinyal telepon seluler. Ratusan pengunjung pada waktu-waktu kunjungan tertentu merasa kecewa jika tempat sebagus dan seramai itu harus merasakan kesulitan menjalin komunikasi dengan pihak keluarga atau sejawatnya baik di dalam dan di luar negeri. Salah satupun vendor seluler tak dapat menjangkau area Wisata Bahari Selayar karena perbukitan menjulang di sekelilingnya melebihi tingginya tower seluler yang terdekat sekalipun.
Semestinya, pihak pemerintah Kabupaten Gresik melalui dinas pariwisata bekerja sama dengan pemerintahan Desa Sungairujing mencari terobosan bagaimana caranya salah satu tower vendor seluler bisa berdiri dan bisa mengkover sinyal di kawasan Wisata Bahari Selayar dan pemukiman padat penduduk di sekitarnya. Jika memang berat untuk pengadaan tower seluler bisa diakali dengan sebuah “Reapiter”, penerus sinyal yang bisa diletakkan di Pulau Selayar dengan tenaga surya sebagai sumber listriknya secara bertahap. Jika pengelola Wisata Bahari Selayar harus mencotek atau mengecer sinyal lewat WiFi tetap akan mengalami kendala teknis atas banyaknya pengguna. Namun, alangkah baiknya memanjakan pengunjung dengan sepuasnya mendapatkan sinyal tanpa berbayar untuk memajukan objek wisata di manapun di Pulau Bawean lewat tower seluler. Pengunjung sudah tidak akan menggerutu lagi “Sampai di Selayar, sinyal bubar!” Untuk memajukan destinasi wisata di Pulau Bawean jangan setengah hati kawan. Camkan!
Oleh: Sugriyanto