Pembangunan Tanggul dan Grouting Kali Lamong di Desa Jono Masih Perlu Dievaluasi Dan Program Lanjutan

Papan Informasi dan Denah Proyek Pembangunan Tanggul dan Grouting Pengendali Banjir DAS Kali Lamong Desa Jono, Sepanjang 100 Meter dan Ketinggian 7 Meter, pengerjaan 240 Hari.

 

GRESIK [RADARJATIM. CO– Proyek Pembangunan Tanggul dan Grouting Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Lamong, pada Desa Jono Kecamatan Cerme Gresik telah diresmikan beberapa hari yang lalu, serta harapannya bisa mengurangi dampak banjir dari DAS Kali Lamong di Kecamatan Cerme dan sekitarnya. Karena saat terjadi banjir besar Kali Lamong, maka setidaknya 37 Desa di Kabupaten Gresik terdampak banjir, sepanjang DAS Kali Lamong.

Kepala Desa Jono, Asrun menyampaikan ke awak media “Selasa kemarin diresmikan mulainya Pelaksanaan Proyek Pembangunan Tanggul, serta Grouting DAS Kali Lamong di Desa Jono. Setidaknya nanti akan dibangun sepanjang 100 meter dengan ketinggian sekitar 7 meter. Setidaknya dalam Tahun 2020 bersamaan terjadi Pandemi Covid-19, ya beberapa bulan lalu, terjadi banjir dari DAS Kali Lamong, sehingga dengan pembangunan tanggul dan grouting ini, bisa mengantisipasi bajir, sehingga beberapa desa selain Desa Jono, dapat terselamatkan atau tidak sampai kebanjiran” Jum’at (28/08/2020).

Baca Juga :  Panwaslu Kecamatan Omben Lantik 239 Anggota PTPS

Alat berat Bego dan Pekerja proyek saat melakukan pengerukan lahan untuk Pembangunan Tanggul dan Grouting Das Kali Lamong Pengendalian Banjir di Wilayah Desa Jono Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik

Dari hasil pantauan awak media ke lapangan, memang ada pengerjaan Proyek Pembangunan Tanggul dan Grouting yang dilaksanakan oleh PT TITIS, konsultan Proyek adalah PT Wahana Prakarsa Utama Cabang Jatim. Pengerjaan selama 240 hari, serta sebagai Proyek Pembangunan Pengendalian Banjir Surabaya – Gresik. Di Desa Jono untuk mengendalikan banjir sepanjang 100 meter, serta berdampak pada 6,5 H persawaan dan 150 KK. Sumber anggaran dari APBN, namun di Papan Informasi Proyek besaran anggaran tidak tertulis.

Baca Juga :  Pembangunan TPT Dana Desa Kebuntelukdalam TA. 2020  Tidak Transparan

Saat awak media Radar Jatim mencoba menelusuri Jalur Aliran Sungai dan Anak Sungai di Desa Jono, Pandu, Cerme Lor, dan Desa Cerme Kidul yang banyak tambak dan atau sungai kecil. Kemudian ada jalan alternatif yang masuk lewat Rel Kereta Api Cerme, juga bila sampai banjir, maka juga berdampak di warga sekitar.

Awak media mencari informasi pada salah satu warga setempat yang berdekatan dengan Palang Pintu Rel Kereta Api Cerme, warga yang mengaku bernama Subhan, menyampaikan pada awak media “Memang pak di sini masuk DAS Kali Lamong, serta beberapa bulan lalu ada banjir sebanyak 2 kali, sampai ada tanggul jebol. Sehingga kemarin ada peresmian Pembangunan Tanggul di Desa Jono. Namun dulu sempat ada oknum perusahaan pengelolah ikan di sekitar cerme sini, saat banjir oknum tersebut membuang limbah ikan dan berbau, sehingga limbah itu langsung terbawa arus banjir” Jum’at (28/08/2020).

Baca Juga :  Pembersihan Preman dan Premanisme di Jajaran Polda Jatim

Hasil penelusuran awak media, memang di Kecamatan Cerme ada banyak perusahaan, termasuk Kantor Sementara Waskita yang menangani Jalan Tol KLBM Sesi 4 Cerme, ada Parkiran Truk Politisi, ada juga Pabrik Pengolah Material, Perumahan dan Kantor Pengembang, ada juga beberapa Pabrik Kayu, Bahan Bangunan, dan banyak lagi.

Reporter: Hari Susilo