Modus dengan Janji Program Hibah Propinsi Jatim Dengan Tarik Uang Muka, Oknum Perangkat Desa Rowomarto yang Terlibat akan Menuai Masalah

Photo ilustrasi: uang muka (DP) dari beberapa Kades yang ditarik oknum perangkat desa Rowomarto kecamatan Patianrowo

 

Nganjuk || radarjatim.co-Dengan adanya program hibah dari Pemrov Jatim tampaknya membuat gerah para kepala desa yang menjadi korban dan sudah memberi uang di muka dengan janji akan diberi proyek fisik.

Dari sekian desa menurut informasi yang didapat oleh awak media radar Jatim dari nara sumber yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan,”Sutrisno yang menjabat perangkat di desa Rowomarto kecamatan Patianrowo kabupaten Nganjuk mendatangi kepala desa tersebut disampaikan oleh Sutrisno untuk program hibah diminta menunggu sampai bulan September mendatang, apabila sampai bulan tersebut maka uang yang sudah dibawa akan dikembalikan karena semuanya sudah diserahkan ke Suwito, jelasnya

Dengan tegas oleh kepala desa tersebut dijawab,  Saya minta Minggu depan uang muka itu harus dikembalikan, saya tidak mau menunggu sampai bulan September, pungkas kepala Desa saat dikonfirmasi RadarJatim.Co di rumahnya.

Saat disinggung apabila dalam satu Minggu tersebut tidak dikembalikan apa langkah yang akan diambil oleh kades, ya kalau memang diajak kekeluargaan dan dudah diberi tenggang waktu yang sudah cukup belum dikembalikan ya apa boleh buat, tentunya kami akan mengambil langkah sesuai aturan  yang berlaku maka akan segera dilaporkan ke pihak aparat penegak hukum (APH), bukti-buktinya valid dan akurat, Sedangkan saya tidak mengenal siapa itu Suwito, setahu saya yang menerima uang ya Sutrisno itu.

Ditambahkan pula oleh tokoh masyarakat desa tersebut,dari awal sebetulnya saya sudah menduga bahwa untuk program hibah untuk TA 2022 itu belum tentu ada apalagi sama tersebut sama peralihan, adapun dana peralihan masa pandemi covid-19 jelas difokuskan untuk bantuan ke masyarakat, seperti DD saja sekarang saja diperuntukan untuk BLT. jelas ini sudah mengarah ke penipuan dengan modus mendapatkan program hibah dari propinsi.

Bila memang itu program konkret, seharusnya proposal dulu masuk baru bicara selanjutnya, kan mulai dari sini saja sudah janggal,terus informasi yang saya terima selanjutnya disuruh transfer sejumlah uang untuk bimtek ke Malang, jelas tokoh masyarakat yang mendampingi kades saat dikonfirmasi.

(Sony)