Mahasiswa se-Malang Raya Deklarasikan Pemilu Damai Tanpa Provokasi

Malang | radarjatim.co – Mahasiswa se-Malang Raya mendeklarasi pemilu damai tanpa demokrasi di lapangan kampus Politeknik Negeri Malang pada Rabu (27/9/2023) sore yang dihadiri sekitar 800an mahasiswa se-Malang Raya.

Presiden mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) yang juga menjadi pembaca deklarasi, Rafly Rayhan Al Khajti menjelaskan bahwa tujuan dari acara ini untuk merefleksikan demokrasi yang sedang berjalan. Baik refleksi selama pemerintahan presiden Joko Widodo maupun refleksi menjelang pemilu 2024 mendatang.

“Kami harap anak muda bisa merefleksikan apa yang disebut sebagai demokrasi. Kami sebagai mahasiswa punya tanggung jawab besar untuk mengingatkan pada diri sendiri, kepada kawan mahasiswa lain, termasuk juga kepada seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan menuju demokrasi sehat,” ujar Rafly, sapaannya.

Demokrasi sehat, lanjut Rafly, dapat diartikan sebagai demokrasi yang ideal, artinya demokrasi yang memberi partisipasi cukup kepada masyarakat, membuka ruang sebebas-bebasnya, dengan tetap mengikuti koridor hukum yang berlaku.

Baca Juga :  Kasat Lantas Polres Sumenep Ajak Semua Masyarakat Agar Tertib Berlalu Lintas Dan Memakai Masker

Menurutnya, saat ini banyak terjadi degradasi pemahaman demokrasi di tengah masyarakat.

presma Polinema, Ahmad Asas Hakiki. Dengan total pemilih dari generasi z sebanyak 52%, ia berharap agar gen z tidak hanya di objektifikasi saja. Kaum gen z jangan hanya dijadikan objek mencari suara saja.

Baca Juga :  Diduga Ada Mark Up Jumlah Penerima BOS Reguler di SMKN 1 Pungging Mojokerto 

“Kami tidak ingin hanya dijadikan klaim saja atau diakui bahwa salah satu capres berasal dari gen z. Per hari ini saya merasa gen z itu hanya menjadi objektifikasi semata, maka dari itu besar harapan kami mahasiswa memberikan kontribusi aktif, ambil peran dalam konteks pemilu ini,” ungkap Asas Hakiki.

(Red)