Gresik [radarjatim.co – Keberadaan Tugu lontar di simpang empat Kebomas kembali terjadi luberan Air di sekitar jalan raya setempat, Senin (30/11/2020)
Landmark Tugu Lontar yang dibangun dari Anggaran CSR PT. Smelting yang dibangun Pemda Gresik dengan nilai miliaran rupiah, itupun keberadaannya di simpang empat Kebomas tersebut dikeluhkan dan diprotes warga karena kondisinya jauh berbeda dibanding saat diresmikan pada Agustus tahun lalu.
Tugu yang memiliki air mancur ini ternyata bocor. Rembesan airnya membasahi sebagian ruas jalan raya. Bahkan membuat jalan berlubang sekalipun sudah ditambal.
Selain itu, tugu lontar yang merupakan karya seni kontemporer menggabungkan dua tema dari dua kebudayaan berbeda, yakni Indonesia dan Jepang, kondisinya seperti sudah tidak terurus.
Di bagian bawah lontar, atau tepatnya di dinding lantai air mancur tampak berlumut. Warnanya kuning yang tidak terkena air dan hijau pada bagian yang terkena air.
Namun, kebocoran kolam dari air mancur itu menjadi pusat keluhan warga. Air kerap kali menggenang di jalan raya karena tak kunjung diperbaiki, jalan di sekitar pun akhirnya berlubang.
“Setiap melintas kecipratan air padahal ya tidak hujan. Setiap air mancurnya nyala selalu selalu bocor sampai jalan raya,” kata Firman, selaku pengendara motor.
Sementara itu, di samping tugu lontar juga terdapat bekas proyek ducting jaringan utilitas bawah tanah.
Terdapat gundukan tepat di samping Tugu Lontar. Tidak kembali rata dengan jalan raya di Wahidin Sudirohusodo, Kebomas.
Sedangkan Kepala Dinas PUTR Gresik, Gunawan Setiaji mengaku sampai saat ini belum menerima bangunan tugu lontar tersebut dari Dinas Lingkungan Hidup untuk pemeliharaan. Karena itu pihaknya tidak tahu menahu soal pemeliharaan Tugu Lontar.
Gunawan menambahkan untuk kondisi jalan berlubang hingga bekas proyek ducting itu langsung berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN).
“Itu kan jalan nasional, sudah kita koordinasikan sekarang kan lagi perbaikan di jalan Kartini kemungkinan sekalian dikerjakan yang di tugu lontar,” pungkasnya.
Terpisah, terkait pemeliharaan Tugu Lontar Kepala Dinas Lingkungan Gresik, M.Najikh mengatakan pada Radar Jatim, Lha Iya, Mas, Kita kebagian kena sampurnya dan kebagian cuci piring?? sindir, Najikh sapaan akrab Kepala DLH Gresik.
“Sementara ini, pegiat Anti korupsi Gresik menanggapi kondisi Tugu lontar yang dibangun dengan nilai anggaran miliaran Rupiah terkesan dikerjakan asal-asalan dan terindikasi menyalahi perencanaan konstruksi awal, dari kasus inilah aparat penegak hukum bisa masuk untuk menyelidiki dan mengaaudit bangunan Tugu Lontar tersebut sebab diduga kuat terjadi penyelewengan atau korupsi,” ungkap Firman.
(Red)