Gesik {radarjatim.co ~ Kasus Ilegal Fishing yang pernah terjadi di perairan laut Pulau Bawean oleh nelayan luar Bawean, KMN. Barokah Ilahi IV asal Lamongan dengan Nahkoda tersangka Rudi Winoto Maskhomar, Kamis (13/32022).
Perkara P21 sudah dilimpahkan dari Satuan Polairud Polres Gresik ke Kejaksaan Negeri Gresik dengan Barang Bukti (BB), diantaranya: Jaring Trawl, GPS, Uang Lelang, dan Dokumen Kapal, Kamis (9/6).
Nugroho Tanjung, S. H.,M.H, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Gresik dengan disaksikan oleh Fatkhur Roziqin, S.H, membuat berita acara penitipan barang bukti sebagai berikut: Berdasarkan Surat Perintah Kepala Kejaksaan Negeri Gresik Nomor Prin-92/M.5.27/Enz/06/2022 tanggal 9 Juni 2022, serta mengingat barang bukti tersebut tidak mungkin disimpan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara di Kejaksaan Negeri Gresik, dikarenakan alasan keamanan dan barang bukti tersebut membutuhkan perawatan khusus.
Berita acara penitipan KMN.Barokah Ilahi IV asal Lamongan dengan Nahkoda tersangka Rudi Winoto Maskhomar
Barang Bukti 1 Unit KMN. Barokah Ilahi IV beserta peralatannya dengan register barang bukti Nomor : 90/Enz/06/2022, dititipkan kepada Nahkoda KMN. Barokah Ilahi IV Rudi Winoto Maskhomar (44), asal Gowah RT 004 RW 002 Desa Blimbing Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, untuk disimpan atau ditempatkan di perairan Kabupaten Lamongan dengan ketentuan tidak diperkenankan memindah tangankan kepala pihak lain dan sewaktu-waktu diperlukan untuk kepentingan pemeriksaan atau eksekusi agar yang bersangkutan menyerahkan kembali barang bukti titipan tersebut kepada pihak Kejaksaan Negeri Gresik, Kamis (14/6/2022).
Menurut Sodikin, ABK KMN. Barokah Ilahi IV, datang ke Bawean beserta 7 orang temannya dengan maksud untuk memindahkan KMN. Barokah Ilahi IV ke Lamongan atas intruksi dari Nahkoda Rudi, Selasa malam (27/6/2022).
Sodikin mengatakan sudah 3 hari berada di kantor Polairud Polres Gresik di wilayah Bawean untuk mengkondisikan KMN. Barokah Illahi IV yang sudah lama tidak difungsikan untuk bisa dibawa ke perairan Lamongan besok hari, Selasa (28/6).
Nelayan Bawean dalam wadah Kerukunan Nelayan Bawean (KNB) setelah mengetahui isi berita acara penitipan terkait barang bukti langsung mendatangi Kantor Polairud Polres Gresik di wilayah Bawean untuk menanyakan hal tersebut, Selasa malam (27/6)
Sekretaris KNB, Abdul Rasyid didampingi Bendahara dan beberapa perwakilan dari nelayan Bawean setelah dari kantor Polairud Polres Gresik Bawean, bermusyawarah dan menyayangkan jika kasus nelayan yang terjadi di perairan Bawean dalam wilayah hukum Gresik, terkait barang bukti 1 Unit KMN. Barokah Ilahi IV harus dititipkan kepada tersangka Rudi Winoto Maskhomar dan disimpan di perairan Lamongan.
“Pihaknya sadar jika sekarang kasus ini sudah menjadi kewenangan pihak Kejaksaan Negeri Gresik, namun hal ini membuat warga nelayan Bawean timbul kecurigaan kuat terhadap Jaksa Penuntut Umum yang menangani kasus ini diduga ada permainan dengan tersangka Rudi selaku Nahkoda Kapal yang sudah ditetapkan menjadi tersangka,” Ujar Abdul Rasyid.
Rasyid sapaan akrabnya berharap kepada Pemkab Gresik dan pihak terkait dalam kasus ini merespon dan ikut serta mengusut tuntas demi nasib warga nelayan Bawean. Dan pihaknya akan melayangkan surat pengaduan terhadap JPU Kejati dan Komisi Kejaksaan RI di Jakarta, Tegasnya.
Darinazar, S.H, menambahkan dalam hal ini sudah tidak patut dan menyalahi asas kepatutan dan kepatuhan dari seorang Jaksa yang menangani perkara ini.
“Patutnya Kejari Gresik untuk menyelamatkan barang bukti ini bisa dititipkan di Polairud Polres Gresik dan Dinas Perikanan Gresik ataupun ditempat lain di wilayah hukum Gresik,” Tandas Darinazar.
Wajar saja jika sekarang banyak warga nelayan Bawean timbul kecurigaan kuat terhadap Jaksa Penuntut Umum Kejari Gresik yang menangani kasus ini ada permainan dengan pihak pelaku, atas pemindahan barang bukti berupa 1 Unit KMN. Barokah Ilahi IV beserta peralatannya dari Pulau Bawean ke perairan Lamongan, Ungkap Darinazar dengan geram. Selasa (28/6/2022).
Red ~ RJ