Kapolda Jatim Gelar Silaturahim Bersama Kyai Khos se-Jatim di Gedung Mahameru Mapolda Jawa Timur

Surabaya [Radarjatim.co-Kapolda Jawa Timumlr Irjen Pol Dr. Mohammad Fadil Imran, M.S,.i dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, S.H., M.H, didampingi Pejabat Utama (PJU) Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trukoyudo Wisnu Andiko, melakukan Audiensi dan Silaturahmi dengan para Kyai Khos atau ulama NU se-Jatim di Gedung Mahameru, Rabu (18/11/2020) siang.

Para kyai khos yang hadir dalam silaturahim tersebut di antaranya, Abdussomad Buchori selaku ketua MUI Jatim, Anwar Mansyur, Rais Syuriyah PWNU Jatim, serta beberapa kyai khos yang lain di wilayah jawa timur.

Dalam sambutannya, Kapolda Jatim Irjen Pol M. Fadil Imran menyampaikan, bahwa dirinya baru enam bulan menjadi Kapolda Jatim. Berat rasanya saya meninggalkan jawa timur. Namun selama menjabat sebagai kapolda jatim, banyak hal yang sudah saya dapatkan. Dengan bertemu para kyai sepuh dan saya mendapatkan pelajaran yang baik dan berharga.

Baca Juga :  Gelar Forum Konsultasi Publik Ranwal RKPD, Ini Enam Fokus Utama Kabupaten Gresik Tahun 2024

“Saya sangat berat meninggalkan jatim, namun saya sudah mendapatkan ilmu dari para kyai khos/ sepuh di jawa timur. Banyak hal yang sudah saya dapatkan,” kata Irjen Pol M. Fadil Imran, Kapolda Jatim, usai silaturahim bersama kyai khos jatim, Rabu (18/11/2020).

Fadil menambahkan, Berbahagialah Bangsa ini dan Negara ini, khususnya Jawa Timur karena hadirnya Nahdlatul Ulama, bagaimana masyarakat jawa timur ini bisa menjadikan mahasiswa tertib, buruh tertib, saat menggelar aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani Launching Program Nawakarsa PKH Inklusif

Krena saya melihat, bahwa mereka ini mendapat pendidikan, mendapat ilmu, bagaimana mereka mendapat masukan tentang bagaimana hidup berkehidupan di pondok pondok di seluruh jawa timur yang dikelola oleh jaringan Nahdlatul ulama. Saya melihat, buruh dan mahasiswa ini sendiri juga banyak lulusan dari pondok pesantren di jatim.

“Bangsa dan Negara ini harus bangga dengan hadirnya Nahdatul Ulama (NU) dimana masyarakat bisa hidup saling berdampingan tanpa ada gesekan,” pungkas Fadil.

(Red)