GRESIK [RADARJATIM.CO-Nasib para Nelayan di Pulau Bawean, kian memburuk seiring maraknya nelayan asal luar yang mencari ikan dengan menggunakan alat tangkap cantrang.
Akibat maraknya nelayan dari luar yang beroperasi di perairan Bawean yang jaraknya sangat berdekatan dengan Pulau Bawean, diantaranya banyak karang yang rusak dan tidak sehatnya ekosistem laut.
Keluhan langsung disampaikan Nelayan tradisional asal dusun Dedawang Desa Telukjatidawang, Masyuri mengatakan Banyak Nelayan setempat mengeluhkan maraknya nelayan cantrang asal luar yang beroperasi di perairan dekat Pulau Bawean dan itu sangat dekat sekali dengan Bawean . Keluhan disampaikan menurutnya, sulitnya mencari ikan dan berkurangnya hasil tangkap.
Dan ini makin hari bertambah kian marak sekarang ini,”katanya.
Begitu juga pengaduan dari nelayan desa Dekatagung, Sangkapura, Muhaimin untuk Bawean itu sangat berharap bagaimana jaring cantrang itu tidak beroperasi di perairan laut bawean karena sangat mengganggu para nelayan dan juga tentang masker ( alat bantu kompesor menyelam ) yang sangat mengganggu dan merusak terumbuh karang dan ikan bahkan anak ikan dan diduga banyak yang menggunakan potasium, sejak 2005 nelayan yang dibahas itu itu saja.karena bagi mereka sangatlah mengganggu.
Lebih lanjut Masyuri berharap kepada Q-A terkait jaring cantrang kami titip perhatiannya bila nanti terpilih menjadi Bupati dan wakil Bupati Gresik resik segera turun tangan membantu mengatasi keluhan dan persoalan jaring cantrang di perairan Nelayan tradisional Bawean
Paslon Qosim-Alif (Q-A) bila mendapat amanah terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati pada Pilbup Gresik, 9 Desember 2020 nantinya siap memperjuangkan nasib para nelayan tradisional Bawean dan mengantisipasi marakanya nelayan cantrang dari luar
Dikonfirmasi Terpisah di sela kesibukan kompanye Paslon Q-A, Cabup Moh. Qosim menyatakan pada RADARJATIM.CO bahwa Paslon Q-A
lebih peduli lagi kepada Bawean dan warganya.Terkait tentang penggunaan Cantrang untuk menangkap ikan jelas dilarang oleh undang-undang karena dapat merusak ekosistem di laut, maka harus kita melarangnya dengan memaksimalkan Peran Satpolair Polres Gresik
Ditambahkan Qosim sapaan akrab Cabup Gresik, kami akan melakukan kerja sama dengan Kabupaten atau Daerah terdekat juga dengan Dinas Kelautan dan Perikanan propinsi Jatim agar para nelayan Bawean dapat terselamatkan dari kerugian akibat penggunaan Cantrang,
Pada sisi yang lain, kami akan memberikan Kartu nelayan bangkit, kepada para nelayan, mendirikan pabrik pengolahan ikan di Bawean, Pasar ikan dan Restoran, seperti di Muara Angke Jakarta, dan lain sebagainya, paparnya. Kamis (29/10/2020)
(Red