SOSIAL  

Gresik Siapkan SDM Untuk Indonesia Emas 2045

Bonus Demografi di Gresik

Untuk generasi muda, Pemkab bekerjakeras untuk mencari beasiswa (foto : Kemen PUPR)
Untuk generasi muda, Pemkab bekerjakeras untuk mencari beasiswa (foto : Kemen PUPR)

Pemerintah Kabupaten Gresik fokus mempersiapkan sumber daya manusia untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang digagas pemerintah pusat melalui Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 dengan memaksimalkan bonus demografi dan Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK).

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, mengatakan melalui penetapan KEK di Gresik, berarti semua jajaran di pemkab dan organisasi perangkat daerah  harus terus berkonsentrasi dan bertanggung jawab untuk melihat potensi apa saja yang bisa digali. “Bonus demografi yang cukup luar biasa di Kabupaten Gresik hampir 60 persen masyarakat didominasi orang-orang muda, maka harus kita persiapkan betul,” kata Fandi Akhmad Yani.

Fandi Akhmad Yani atau Gus Yani, menengaskan, adanya potensi ini, pihaknya akan berupaya agar seluruh anak-anak Gresik tidak putus sekolah dan harus lulus sarjana, bila perlu hingga mendapat gelar doktor. “ini semua untuk menjawab tantangan 22 tahun mendatang, teknologi semakin berkembang, jika anak-anak Gresik ada yang sampai putus sekolah apalah arti bonus demografi yang besar itu,” katanya.

Oleh karena itu, dengan adanya kemajuan teknologi dan industri yang berkembang pesat, semua pihak harus turut memikirkan agar dapat mengakomodir para generasi muda di Gresik. “Ayo mulai sekarang harus dipikirkan, kita harus menanam hari ini agar kelak besok akan menuai,”ajak Gus Yani.

Untuk anak-anak muda, Pemkab akan kerja keras mencari beasiswa sebanyak mungkin untuk S1, S2 dan S3. Sebab, bidang industri akan beralih ke teknologi yang luar biasa. “Mudah-mudahan anak Gresik tidak ketinggalan,” harap Gus Yani.

Akhir 2024 Target Stunting 0 Persen

Sementara itu, terkait dengan SDM unggul, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah terus berupaya menekan angka stunting hingga 0 persen pada akhir 2024. Upaya ini, karena Gresik telah mampu menurunkan angka stunting hingga 10 persen pada 2022.

Aminatun Habibah mengatakan, keberhasilan menurunkan angka stunting tidak lepas dari komitmen bersama dan sinergi antara Pemerintah Kabupaten Gresik serta kerja sama lintas sektoral. “Selama ini kami selalu intens dalam berkolaborasi kaitannya dengan upaya menurunkan angka stunting dan akan terus kami lakukan,” jelas Aminatun.

Generasi unggul di mulai sejak dini (foto : TMR)

Ia menjelaskan, percepatan penurunan stunting pada Balita, program prioritas pemerintah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, dan pemerintah menargetkan pada 2024 prevalensi stunting turun hingga 14 persen.

Stunting adalah gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi, pada jangka pendek yang mengakibatkan perkembangan otak, metabolism dan pertumbuhan anak terganggu. Sementara pada jangka panjang menyebabkan kesulitan belajar, daya tahan tubuh lemah, menurunnya perkembangan kognitif.

Salah satunya faktor timbulnya stunting karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang pola hidup sehat, kesehatan, dan akses mendapatkan informasi kesehatan.

(RJ/TMR)