Poster: Wujud Protes dari para aliansi Pekerja seni Surabaya
SURABAYA [RADARJATIM. CO- Ratusan pekerja seni hiburan kembali demonstrasi di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, tuntutan tetap seperti semula yang dilalukan oleh para pekerja hiburan yaitu meminta Perwali Surabaya Nomor 33 Tahun 2020 dicabut.
Pekerja Seni Surabaya yang turun ke jalan tergabung dari pekerja seni tradisional, rias kemanten dan biduan dangdut. Seperti yang utarakan oleh Ketua Aliansi Pekerja Seni (APS) Surabaya, Java Angkasa saat berorasi di Balai Kota Surabaya.
“Kami melanjutkan tututan yang pernah dilakukan oleh para pekerja hiburan meminta Perwali 33/2020 dicabut atau direvisi,” ujarnya.
Para pekerja Seni dan hiburan semenjak adanya PSBB Surabaya raya dan dengan terbitnya Perwali 33 tahun 2020, sehingga kesulitan untuk menghidupi diri sendiriapalagi menghidupi keluarga. Sehingga para pekerja seni menyampaikan keluh kesahnya dengan mendatangi Balai Kota dengan membawa spanduk dan poster.
Mulai dari poster poster yang agak nyeleneh namun mengandung makna yang cukup memprihatinkan hingga mengelar tarian tradisional reog.
Ditemukan salah satu poster yang dibentangkan oleh para pekerja seni di bidang rias resepsi pernikahan atau ke manten. Poster bertuliskan “gak ngrias tak balon ae” tulisan bahasa Jawa yang berarti kan “tidak bisa merias calon ke manten lebih baik melacur saja”
Poster yang ditulis merupakan curahan hati bagi para pekerja di bidang rias acara resepsi pernikahan, larangan untuk resepsi pernikahan di masa pandemi Covid-19 dan adanya Perwali Surabaya 33 tahun 2020, menyebabkan sulit nya untuk mendapat pendapatan.
Pihak aliansi seni kecewa karena demonstrasi untuk kedua kalinya ini tidak ditemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun kembali ditemui oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Surabaya Irvan Widiyanto.
Poster yang ditulis merupakan curahan hati bagi para pekerja di bidang rias acara resepsi pernikahan, larangan untuk resepsi pernikahan di masa pandemi Covid-19 dan adanya Perwali Surabaya 33 tahun 2020, menyebabkan sulit nya untuk mendapat pendapatan.
Pihak aliansi seni kecewa karena demonstrasi untuk kedua kalinya ini tidak ditemui Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun kembali ditemui oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Surabaya Irvan Widiyanto.
(Red)